Bobobox: Strategi Dynamic Pricing Jadi Daya Tarik bagi Gen Z

marketeers article
dynamic pricing | sumber: Marketeers

Strategi dynamic pricing merupakan strategi penetapan harga yang menyesuaikan dengan kondisi pasar. Menurut McKinsey, strategi ini banyak digunakan oleh sektor pariwisata, seperti untuk tiket pesawat dan kamar hotel. 

Strategi dynamic pricing ini juga diterapkan oleh Bobobox sebagai hotel kapsul berteknologi yang menjadi solusi akomodasi yang disukai oleh Gen Z. Strategi ini jugalah yang menjadikan Bobobox sebagai salah satu brand yang masuk ke dalam buku terbaru dari MCorp. 

Buku baru tersebut berjudul 12 Z BRND of INA yang diluncurkan dalam acara The 11th Annual Jakarta Marketing Week 2023 yang diselenggarakan di Grand Atrium Kota Kasablanka pada 14 Juni 2023. Acara JakMW2023 ini akan berlangsung selama 5 hari hingga tanggal 18 Juni 2023.

Mengapa Bobobox dapat menarik perhatian Gen Z?

Indra Gunawan, CEO Bobobox menyebutkan Bobobox menyasar gen Z sebagai target konsumen yang potensial. Hal ini berdasarkan dengan berbagai penelitian yang menunjukkan sebanyak 60% travelers yang ada di dunia akan didominasi oleh Gen Z dan milenial.

Ini akan menjadi kue yang besar yang bisa Bobobox raup dari market size yang ada. 

BACA JUGA: HMNS Gaet Hati Gen Z Lewat Pendekatan Humanis

Oleh karena itu, strategi dynamic pricing ini diterapkan berdasarkan hasil observasi dengan melihat bagaimana gaya hidup dari para Gen Z. 

“Gen Z itu mereka jauh lebih tech-savvy, jadi mereka punya exposure terhadap informasi yang jauh lebih luas. Gen Z cenderung mencari produk yang best value for money. Jadi mereka bisa banding-bandingin dengan produk-produk lain, fitur-fitur lain,” ucap Indra 

Karakteristik Gen Z inilah yang mendorong Bobobox untuk terus berinovasi, melakukan perbaikan, peningkatan fitur untuk ditawarkan. Gen Z juga disebut lebih sensitif terhadap harga karena selalu mencari best value for money. 

Dengan begitu, Bobobox berusaha untuk bisa mengemas seluruh value Bobobox dengan strategi dynamic pricing. 

“Dari situlah kita mendesain sesuatu yang membawa more values bagi Gen Z. Di Bobobox, kita mengusung konsep yang space efficient tanpa mengkompromikan hal-hal penting, seperti hygiene, kebersihan, keamanan, kenyamanan, and strategic location. Semua unique value proposition ini dikemas dengan dynamic pricing. Inilah yang membuat daya jual kita berbeda dengan produk-produk yang ada di market,” ucap Indra. 

Dengan strategi ini, customer akan mengetahui dan lebih memilih Bobobox karena menjadi produk akomodasi yang menawarkan harga yang paling terbaik, termurah, dan terjangkau di lokasi tersebut. Tidak dimungkiri bahwa strategi dynamic pricing inilah yang menjadi daya tarik bagi Gen Z.

Konsep dynamic pricing ini dijelaskan lebih mendalam pada Buku 12 Z BRND of INA dan Marketing 2030. Dynamic pricing ini berarti harga harus dapat menyesuaikan secara otomatis apabila pasar mengalami perubahan dari eksternal. 

BACA JUGA: Yenny Wahid: Indonesia Perlu Role Model dalam Women Empowerment

Editor: Ranto Rajagukguk

Related