BPS Laporkan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Sebesar 5,72%

marketeers article
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS). Sumber gambar: Humas BPS.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun 2022 mencapai 5,72% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Capaian tersebut ditopang oleh lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,12%.

Margo Yuwono, Kepala BPS mengatakan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2022 terhadap kuartal sebelumnya tumbuh sebesar 1,81% (quarter-to-quarter/qtq). Adapun kondisi perekonomian berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 5.091,2 triliun atau atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 2.976,8 triliun.

BACA JUGA: BPS Laporkan Inflasi Oktober 2022 Tembus 5,71%

“Sampai dengan kuartal III tahun 2022, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,40%. Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 20,97%,” kata Margo melalui keterangannya, Senin (7/11/2022).

Menurutnya, dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,22%. Sementara itu, dari sisi pengeluaran pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 19,57%.

BACA JUGA: Nilai Ekspor Indonesia Periode September 2022 Turun 10,99%

Secara spasial, kata Margo, perekonomian Indonesia pada kuartal III tahun 2022 mengalami peningkatan di seluruh provinsi. Kendati demikian, Pulau Jawa masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Di mana kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi penyumbang utama dengan kontribusi sebesar 56,30% dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,76%,” ucapnya.

Sebagai informasi, capaian pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2022 sedikit di bawah perkiraan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI). Lembaga itu memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di 5,81% secara year on year (yoy). 

Untuk kisaran batas bawah dan atas, LPEM UI meramal berada di 5,77%-5,85% (yoy). Sementara itu, proyeksi hingga akhir 2022, LPEM UI menjangkar di level 5,35% (yoy). 

“Perekonomian Indonesia masih memiliki potensi untuk tumbuh di atas 5 persen yoy di sisa tahun 2022,” kata Ekonom LPEM UI Teuku Riefky.

Adapun proyeksi pertumbuhan ini didasarkan karena adanya permintaan domestik yang solid dan performa ekspor yang baik sepanjang triwulan III 2022, yang diprediksi terus berlanjut hingga akhir tahun 2022. Selain itu, juga adanya low-base effect dari triwulan III 2021 yang mencatatkan pertumbuhan PDB terendah selama pandemi COVID- 19, dengan berada di angka 3,51% (yoy).

Editor: Ranto Rajagukguk

Related