Branding vs Marketing: Dua Konsep yang Sering Bikin Pemasar Keliru

marketeers article
branding vs marketing | sumber: 123rf

Ketika akan melakukan strategi pertumbuhan bisnis, pemasar perlu berkutat dan memahami terlebih dahulu mengenai konsep branding vs marketing. Bagi pemasar yang baru terjun ke dunia ini, branding dan marketing sering kali dianggap sama, padahal memiliki batasan yang sangat berbeda. 

Jika Anda ingin produk atau merek Anda menjadi makin kuat dan penjualan meningkat, maka jangan sampai Anda tertukar dengan dua konsep yang hampir mirip ini. Untuk memahami branding vs marketing lebih dalam, Marketeers telah merangkumnya untuk Anda. Simak artikel berikut ini, ya!

Apa itu branding?

Menurut Thrive Agency, branding menjadi sebuah praktik yang membentuk brand identity dari sebuah bisnis. Ketika Anda membuat brand identity berarti Anda sedang mencoba memasukkan karakter dan nyawa dalam narasi branding yang Anda buat.

Dilansir dari 99designs, branding akan berbicara mengenai siapa diri Anda sebagai sebuah perusahaan. Ini berkaitan dengan misi, nilai, dan sesuatu yang membuat merek Anda spesial dan unik. 

Umumnya, branding memiliki beberapa elemen yang memudahkan audiens untuk mendefinisikan siapa Anda, mulai dari logo, tagline, tone warna, font, website, dan lainnya. Itulah yang akan Anda komunikasikan kepada target audiens Anda. 

BACA JUGA: Perbedaan Branding dan Marketing, Jangan Salah Kaprah Ya!

Apa itu marketing?

Pengertian marketing yang dilansir dari Thrive Agency adalah praktik mempromosikan dan menjual produk atau layanan. Aktivitas marketing meliputi riset pasar, periklanan, penjualan, dan termasuk branding 

Melansir dari 99designs, marketing menjadi cara untuk dapat terhubung dengan pelanggan dan mendorong mereka untuk dapat membeli produk atau layanan. Strategi marketing melibatkan strategi yang proaktif untuk menjangkau target audiens, mengubah mereka menjadi pelanggan loyal dan menumbuhkan bisnis.

Saat ini, strategi pemasaran pun sudah makin beragam, mulai dari konvensional hingga digital. Dari social media marketing, content marketing, community marketing, dan lainnya.

Branding vs marketing

Jika diumpamakan, branding adalah seorang penulis dan marketing adalah publisher. Setelah pemasar menciptakan brand identity, maka pemasar perlu merancang strategi pemasaran.

Dengan begitu, branding vs marketing sebetulnya istilah yang kurang tepat, kedua konsep tersebut bukanlah berlawanan, melainkan saling melengkapi. Berikut beberapa perbedaan branding dan marketing yang dilansir dari beberapa sumber:

1. Branding dulu sebelum marketing

Brand identity adalah pondasi dari keseluruhan rencana pemasaran. Tanpa adanya logo yang menarik, maka advertising sulit berhasil menarik perhatian. 

Tanpa ada brand persona, maka copywriting di media sosial akan menjadi garing. Dengan begitu, nilai merek yang terbangun dari aktivitas branding adalah yang utama perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum strategi marketing.

BACA JUGA: 7 Perbedaan Selling dan Marketing, Salah Paham Bisa Salah Strategi!

2. Branding membangun pelanggan loyal, marketing meningkatkan penjualan

Strategi marketing umumnya ditargetkan untuk mencapai target penjualan dalam jangka pendek dan sering kali berubah-ubah. Berbeda dengan marketing, branding umumnya lebih berfokus pada jangka panjang. 

Jika Anda ingin meningkatkan penjualan, maka branding bukan strategi yang tepat, kecuali Anda ingin membangun brand recognition, mendorong sentimen merek yang positif, dan menciptakan basis pelanggan loyal. 

3. Marketing menarik perhatian audiens dan branding menjaganya

Untuk menemukan siapa pelanggan Anda, maka kampanye iklan dalam strategi pemasaran adalah cara yang tepat. Marketing akan mendorong target audiens untuk tertarik mendengarkan narasi iklan Anda.

Namun, sebelum mereka memercayai produk Anda, maka mereka harus menemukan alasan mengapa produk Anda adalah yang terbaik. Branding bekerja untuk ini.

Strategi branding bertujuan untuk membangun koneksi dalam jangka panjang dengan para pelanggan melalui sebuah cerita merek yang dibangun dengan menarik dan ikonik.

Contoh branding dan marketing

Berikut contoh penerapan branding dan marketing yang dilakukan oleh Nike:

Nike

Nike sudah menjadi merek sepatu paling top of mind yang sangat menarik yang mengusung slogan “Just Do It”. Merek Nike ini merepresentasikan core merek, yaitu menginspirasi para atlet untuk mampu melakukan apapun dan terus bergerak. 

Bagi Nike, siapa saja yang memiliki tubuh, maka orang tersebut adalah atlet. Ide dan narasi inilah yang direpresentasikan dengan berbagai elemen branding, seperti logo, tagline, warna, dan font.

Salah satu strategi marketing yang dilakukan Nike adalah kampanye “Find Your Greatness”. Pesan iklan ini sederhana yang mana pencapaian pribadi lebih penting dibanding piala kejuaraan. 

Dengan begitu, apa yang diinginkan oleh Nike adalah memberdayakan setiap orang untuk mampu mencapai apa yang diinginkan. 

BACA JUGA: Sukses Menggarap Tak Hanya Pasar Muslim dengan Islamic Marketing

Itulah penjelasan mengenai branding vs marketing yang jelas memiliki perbedaan. Branding menjawab pertanyaan “siapa” dan “mengapa”, sedangkan marketing menjelaskan pertanyaan “bagaimana”.

Dengan memahami kedua konsep ini, Anda dan tim marketing Anda pun dapat lebih baik dalam menyusun strategi pemasaran dan branding baik dalam jangka pendek dan panjang.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related