Pernah merasa kewalahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari hingga berada di ambang burnout? Ada cara sederhana yang efektif untuk mengelola semua itu agar hidup terasa lebih tertata dan terhindar dari stres berlebihan, yakni Eisenhower Matrix.
Verywell Mind mendefinisikan Eisenhower Matrix, juga dikenal sebagai Urgent-Important Matrix, sebagai teknik yang mampu membantu memilah tugas berdasarkan tingkat kepentingan beserta urgensinya.
Konsep ini mengajarkan untuk membedakan antara tugas yang benar-benar perlu dilakukan segera dan mana yang hanya terasa mendesak tetapi sebenarnya bisa ditunda atau didelegasikan. Caranya adalah dengan membagi daftar tugas ke dalam empat kuadran berikut:
BACA JUGA: Tips Manfaatkan Screen Time untuk Kembangkan Potensi Anak
Do (Penting dan Mendesak)
Tugas dalam kategori ini harus menjadi prioritas utama karena memiliki dampak besar dan harus segera diselesaikan. Contohnya, menyelesaikan laporan kerja yang tenggat waktunya tinggal satu jam lagi atau menangani kebocoran pipa yang bisa menyebabkan kerusakan besar.
Schedule (Penting tapi Tidak Mendesak)
Tugas-tugas ini tetap penting tetapi bisa dijadwalkan untuk nanti. Contohnya, mempersiapkan presentasi untuk minggu depan atau membuat rencana keuangan pribadi. Jika tidak dikelola dengan baik, tugas ini bisa berpindah ke kategori “Penting dan Mendesak” di saat terakhir.
Delegate (Mendesak tapi Tidak Penting)
Tugas dalam kategori ini perlu segera diselesaikan, tetapi tidak harus dikerjakan sendiri. Contohnya, tugas administratif sederhana yang bisa dialihkan ke rekan kerja atau meminta bantuan orang lain untuk membersihkan rumah saat jadwal sedang padat.
Delete (Tidak Penting dan Tidak Mendesak)
Tugas yang tidak memberikan manfaat nyata hanya membuang waktu dan energi. Contohnya, terlalu lama scrolling media sosial tanpa tujuan atau menonton acara TV yang tidak benar-benar menarik hanya karena sedang tren.
BACA JUGA: Memahami Decluttering yang Bermanfaat untuk Kesehatan Mental
Menggunakan Eisenhower Matrix dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak manfaat, salah satunya membantu menentukan prioritas dengan lebih jelas. Ini juga dapat mengurangi stres berkat gambaran yang lebih terstruktur mengenai tugas-tugas yang perlu diselesaikan.
Selain itu, Eisenhower Matrix meningkatkan produktivitas karena memungkinkan untuk bekerja dengan lebih fokus dan efisien. Ini juga mendorong untuk mendelegasikan tugas yang tak perlu dilakukan sendiri, sehingga waktu dan energi bisa digunakan untuk hal yang lebih berarti.
Lantas, bagaimana cara menerapkannya?
Untuk menerapkan Eisenhower Matrix, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat daftar tugas yang harus diselesaikan. Setelah itu, kategorikan setiap tugas ke dalam salah satu dari empat kuadran yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Setelah tugas dikategorikan, langkah selanjutnya adalah fokus menyelesaikan pekerjaan dalam kuadran “Penting dan Mendesak” terlebih dahulu. Lalu, tugas-tugas dalam kuadran “Penting tapi Tidak Mendesak” harus dijadwalkan agar tidak menumpuk di menit-menit terakhir.
Tugas dalam kuadran “Mendesak tapi Tidak Penting” bisa diberikan ke orang lain, sedangkan aktivitas yang masuk dalam kategori “Tidak Penting dan Tidak Mendesak” sebaiknya dikurangi atau dihindari.
Melakukan evaluasi secara berkala juga penting agar Eisenhower Matrix tetap efektif. Prioritas bisa berubah dari waktu ke waktu, sehingga daftar tugas perlu diperbarui sesuai dengan kebutuhan.
Editor: Ranto Rajagukguk