Cegah Kenaikan Berat Badan selama Liburan, Ini Tips dari Ahli Gizi

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Liburan panjang di bulan Mei kerap menjadi momen menyenangkan untuk bersantai, berkumpul bersama keluarga, bahkan menikmati aneka makanan khas. Namun, bagi sebagian orang, ini juga menjadi momen yang rawan memicu kenaikan berat badan.

Kebiasaan makan berlebihan, pola tidur yang berubah, serta aktivitas fisik yang berkurang, bisa memicu penumpukan kalori dalam tubuh. Untuk itu, Pratiwi Dinia Sari, ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menekankan pentingnya menjaga pola hidup seimbang agar berat badan tetap stabil selama liburan.

“Mengonsumsi makanan favorit saat liburan sebetulnya sah-sah saja, selama porsinya terkontrol dan diimbangi dengan gaya hidup sehat,” ujarnya, dikutip dari ugm.ac.id, Jumat (9/5/2025).

Pratiwi menilai salah satu hal yang perlu diwaspadai ialah konsumsi makanan tinggi lemak jenuh seperti gorengan, makanan bersantan, dan olahan daging berlemak. Meski lezat, jenis makanan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

BACA JUGA: Waspada Penyakit Kulit dari Pakaian Thrifting, Ini Tips dari Dokter

Bukan hanya lemak, makanan manis seperti kue, minuman bersoda, hingga dessert berlebihan juga bisa memicu kenaikan berat badan. Gula yang berlebihan bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat, membuat tubuh lebih mudah lapar dan menyimpan lemak lebih banyak.

“Jika lonjakan ini terjadi terus-menerus, tubuh bisa mengalami resistensi insulin yang berujung pada diabetes,” jelas Pratiwi.

Untuk menghindari kenaikan berat badan, Pratiwi lantas menyarankan agar tidak terburu-buru melakukan diet ekstrem setelah liburan. Sebab menurutnya, tubuh sudah memiliki sistem detoks alami melalui hati, ginjal, dan pencernaan.

“Yang perlu dilakukan hanyalah mendukung proses ini dengan gaya hidup sehat. Cukup tidur, batasi konsumsi gula, banyak makan buah dan sayur, serta konsumsi makanan fermentasi seperti yoghurt adalah cara sederhana untuk bantu tubuh tetap seimbang,” katanya.

BACA JUGA: Kurangi Paparan Mikroplastik dalam Makanan dengan 5 Kebiasaan Ini

Pratiwi menyarankan konsumsi minimal tiga porsi sayur dan dua porsi buah setiap hari. Ia juga mengajak masyarakat mengikuti panduan “Isi Piringku” yang menekankan setengah piring berisi sayur dan buah, seperempat lauk, dan seperempat karbohidrat.

Lebih jauh, ia merekomendasikan pendekatan pola makan 80:20. Artinya, 80% makanan harian sebaiknya berasal dari makanan bergizi, dan 20% sisanya bisa dari makanan favorit. “Dengan begitu, kita tetap bisa menikmati liburan tanpa harus khawatir berat badan naik drastis,” ujarnya.

Tidak kalah penting, aktivitas fisik harus tetap dijaga meskipun dalam suasana liburan. Pratiwi menekankan bahwa olahraga tidak harus berat. Jalan kaki 15–30 menit per hari saja sudah cukup untuk membantu tubuh membakar kalori dan menjaga metabolisme tetap aktif.

“Gaya hidup sehat tidak hanya dilakukan saat berat badan naik. Justru liburan bisa jadi awal yang baik untuk membangun kebiasaan baru. Kuncinya ada pada keseimbangan,” tutupnya.

Related

award
SPSAwArDS