Cerita di Balik Pumpkin Spice Latte, Menu Spesial Starbucks

profile photo reporter Ellyta Rahma
EllytaRahma
16 September 2019
marketeers article

Starbucks Coffee kembali menghadirkan Starbucks Pumpkin Spice Latte (PSL) yang menandakan awal musim gugur bagi penggemar kedai kopi asal Amerika Serikat ini. Minuman yang berasal dari penelitian dan pengembangan produk pada tahun 2003 ini menjadi sajian fenomenal bagi penikmat kopi.

“Kami berhasil menghadirkan minuman seasonal untuk merayakan Natal. Saat itu, kami berpikir minuman apa yang dapat dinikmati ketika musim gugur,” ujar Peter Dukes, Direktur Espresso Americas untuk Starbucks.

Dukes bercerita, PSL berawal saat timnya sedang berkumpul du Liquid Lab, tempat penelitian dan pengembangan produk di kantor pusat Starbucks di Seattle, Amerika Serikat 16 tahun lalu. Di laboratorium tersebut, Dukes dan timnya sempat melakukan eksplorasi kue pai labu sebagai makanan pelengkap kopi espresso. Sambil mencicipi sesendok pai labu, Dukes menyeruput secangkir espresso hangat dan membayangkan rasa yang dihasilkan. Ternyata, Dukes menemukan kecocokan rasa antara espresso dan labu.

Dukes kemudian mengembangkan minuman gabungan labu dan espresso. Setelah menguji coba resep dalam berbagai versi selama tiga bulan penuh, Dukes dan tim akhirnya menetapkan pilihan pada resep yang menggunakan saus pumpkin spice dengan kayu manis, cengkeh, dan buah pala. Resep ini kemudian dipadukan dengan espresso dan susu, ditambahkan dengan whipped cream dan taburan bubuk buah labu, jadilah PSL pertama pada tahun 2003.

“Di minggu pertama, kami menghadirkan PSL di 100 gerai yang ada di Vancouver dan Washington D.C. Awalnya tidak ada yang menyangka bahwa minuman ini akan menjadi sangat tenar seperti sekarang. Ketenaran Pumpkin Spice Latte dari Starbucks menandakan bahwa minuman bisa hidup dengan sendirinya,” tutup Dukes.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related