Cocok bagi Bisnis Kecil, Ini 6 Poin Marketing Lesson dari Film Barbie

marketeers article
Sederet judul film yang dibintangi Ryan Gosling sebelum Barbie. (Sumber: IMDB)

Menonton film di bioskop tak semenyenangkan seperti dulu. Harga tiket bioskop, makanan dan minuman makin mahal, sementara Anda bisa menantikan tayangan film terbaru lewat platform streaming, seperti Netflix ataupun Disney+ Hotstar.

Namun, pada tahun 2023, film Barbie mendorong orang-orang untuk menonton kembali ke bioskop. Film tersebut menghasilkan US$ 1,45 miliar di seluruh dunia dan menjadikannya tayangan berpendapatan tinggi pada tahun itu. 

Meskipun kesuksesan Barbie berkat penyutradaraan dan kualitas film yang apik, sulit untuk mengabaikan strategi pemasaran film yang dijalankan. Sebagai pemilik bisnis kecil, Anda bisa memperoleh marketing lesson dan mengadopsi kampanye pemasaran besar, seperti Barbie.

BACA JUGA: Kinerja Impresif Garuda Indonesia, Bagaimana Strategi Marketingnya? 

Dikutip dari Entrepreneur, ini enam poin penting yang bisa Anda terapkan pada bisnis kecil Anda:

1. Integrasikan Seluruh Media Sosial

Sebagian besar kesuksesan Barbie karena kampanye media sosialnya. Film ini dipromosikan secara besar-besaran di Instagram, Facebook, TikTok, dan Twitter. 

Anda dapat menemukan konten behind the scene, trailer, meme, dan posting-an yang interaktif. Terdapat tagar promosi, seperti #BarbieMovieMagic, yang mendorong para penggemar untuk membuat dan menyebarkan user–generated content

Tim Barbie juga bermitra dengan para selebritas dan influencer yang berbagi pengalaman dan pemikiran mereka tentang film tersebut. Film Barbie adalah contoh dari apa yang dapat terjadi ketika Anda memanfaatkan media sosial secara maksimal. 

BACA JUGA: Co-Marketing Coocaa X Timezone Bawa Kampanye Gamifikasi

Jika digunakan secara efektif, hal ini dapat menciptakan momentum tak terbendung yang mendorong merek atau produk memperoleh perhatian publik.

2. Berkolaborasi dengan Merek Lain

Kampanye pemasaran Barbie berfokus pada kolaborasi dengan merek lain untuk mempromosikan film. Secara keseluruhan, Mattel bermitra dengan lebih dari 100 merek. 

Salah satunya dengan merek fesyen Forever 21 yang mana memproduksi pakaian yang terinspirasi dari Barbie, seperti crop top, mesh tees, dan hoodie. Airbnb mendaftarkan Malibu DreamHouse yang ikonik di situsnya. 

Jaringan restoran, seperti McDonald’s, Burger King, dan Cold Stone juga bermitra dengan Barbie untuk mempromosikan film ini. Sulit untuk memasarkan produk sendiri, dan Barbie menunjukkan apa yang bisa terjadi ketika Anda menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan dalam skala yang sangat besar. 

BACA JUGA: Co-Marketing di Group Astra dalam Kampanye Astra Siaga Lebaran 2024

Kemitraan yang tepat dapat menghasilkan lebih banyak antusiasme di antara audiens Anda, termasuk audiens yang baru sekalipun.

3. Ciptakan Konsistensi Merek

Saat Anda memikirkan Barbie, mungkin ada satu hal yang terlintas di benak Anda, yaitu warna merah muda. Warna merah muda Barbie menjadi bagian utama dari film tersebut. 

Warna ini tidak hanya digunakan di sepanjang film, tetap juga digunakan di semua materi promosi dan kampanye. Bahkan, papan iklan kosong yang hanya berisi warna merah muda dan tanggal perilisan film ini dikenali sebagai promosi film.

Begitu film ini dirilis, orang-orang mulai membanjiri bioskop dengan mengenakan pakaian pink Barbie terbaik mereka. Konsistensi merek penting karena membantu pelanggan menciptakan hubungan emosional dengan produk Anda. 

Ketika pelanggan segera mengenali merek Anda, hal ini menciptakan keakraban dan rasa kepercayaan yang lebih besar. 

4. Dorong User-generated Content

User-generated content mungkin tidak dapat diterapkan pada setiap kampanye pemasaran. Akan tetapi, jika Anda dapat menggunakannya, ini adalah strategi yang efektif. 

User-generated content sangat penting untuk pemasaran Barbie, dan para penggemar terus didorong untuk terlibat dengan film tersebut. Ada generator selfie Barbie yang memungkinkan penggemar mengedit diri mereka sendiri ke dalam poster film.

Ada banyak sekali user-generated content yang di-posting di media sosial. User-generated content tidak hanya dapat menciptakan buzz saat peluncuran produk, namun juga memberikan rasa kepemilikan kepada audiens Anda terhadap produk tersebut.

5. Mulailah Lebih Awal

Kebanyakan orang mungkin mengetahui film Barbie beberapa bulan menjelang perilisan. Namun, tim pemasaran menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk merencanakan peluncurannya dan membangun kemitraan.

Faktanya, materi pemasaran pertama mulai dijalankan pada tahun 2022 di CinemaCon dengan foto Barbie dan mobil merah mudanya. Dengan memulai lebih awal, tim pemasaran dapat lebih selektif dalam memilih kemitraan dan mengerucutkan strategi terbaik.

Kampanye pemasaran yang efektif tidak berjalan dalam semalam. Makin awal Anda memulai pemasaran peluncuran produk, kian banyak waktu yang Anda miliki untuk membangun awareness

Selain itu, pemasaran lebih awal dan sering memberi Anda kesempatan untuk menguji berbagai strategi yang sudah Anda buat. 

6. Kenali Audiens Anda

Salah satu hal terbesar yang ditunjukkan oleh kampanye pemasaran Barbie adalah pemahaman yang mendalam tentang audiensnya. Merek Barbie telah ada sejak tahun 1959, dan film ini menggunakan kekuatan nostalgia untuk menarik perhatian para penggemar yang lebih tua yang tumbuh dengan boneka-boneka tersebut.

Pada saat yang sama, film yang berfokus terhadap keberagaman dan inklusif ini membuatnya relevan dengan generasi yang lebih muda. Film ini berhasil memberikan apa yang benar-benar diinginkan oleh para penggemar.

Ketika Anda mengetahui audiens Anda, Anda dapat membuat konten yang relevan ataupun menargetkan konten yang audiens Anda pahami. Hal ini juga membantu Anda menciptakan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Related