Dijual Harga Tinggi, Segini Ongkos Produksi Samsung Galaxy S23 Ultra

marketeers article
Samsung Galaxy S23 Ultra 5G (Foto: Samsung)

Samsung Galaxy S23 Ultra dijual seharga US$ 1.199 di Amerika Serikat (AS) dan dijual senilai Rp 21,9 juta. Harga ini menjadikannya sebagai salah satu smartphone termahal di luar ponsel lipat.

Sekarang, perusahaan pelacakan dan analitik Counterpoint Research telah menganalisis bill-of-materials (BoM) alias biaya pembuatan dari ponsel flagship teranyar Samsung ini. Perusahaan riset mengklaim biaya pembuatan smartphone premium ini adalah US$ 469 atau sekitar Rp 7,03 juta.

BACA JUGA: Misi Samsung untuk Memajukan Industri Esports di Indonesia

Counterpoint menambahkan prosesor dan komponen seluler menyumbang biaya terbesar, atau sekitar 35% dari total BoM ponsel ini. Penyumbang terbesar biaya lainnya diikuti oleh kategori display (18%) dan “lainnya” (15%). Kategori terakhir terdiri dari fitur-fitur seperti motor getar, waterproofing, dan lainnya.

“Namun, harus ditekankan bahwa analisis ini tidak berarti Samsung menghasilkan US$ 730 untuk setiap model Galaxy S23 Ultra yang dijual di AS. Laporan ini tidak termasuk biaya lain seperti tenaga kerja, pemasaran, pengujian perangkat lunak, penelitian, dan lainnya,” tulis laporan AndroidAuthority, Rabu (31/5/2023).

BACA JUGA: Kuartal I Tahun 2023, Pendapatan dan Laba Samsung Anjlok

Laporan menyoroti bahwa ada indikasi, ponsel premium terbaru ini memiliki ongkos produksi yang lebih murah dibandingkan pendahulunya. Tidak ada informasi perihal ongkos produksi untuk Galaxy S22 Ultra, tetapi Counterpoint Research sebelumnya mencatat bahwa Galaxy S21 Ultra dijual seharga US$ 1.199, dengan ongkos produksi sebesar US$ 533 untuk membuatnya.

Sementara itu, untuk S20 Ultra, perusahaan mencatat penurunan ongkos sebanyak 7% lebih murah dibandingkan dengan S21 Ultra. Ini menunjukkan Samsung dapat meningkatkan margin keuntungannya dengan Galaxy S23 Ultra.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related