Disney PHK 7.000 Pekerja demi Lakukan Efisensi

marketeers article
Disney Plus. (FOTO: 123RF)

Walt Disney Co mengumumkan restrukturisasi besar-besaran dalam organisasinya di bawah kepemimpinan CEO Bob Iger. Dalam restrukturisasi tersebut, perusahaan memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.000 pekerjanya.

Dilansir dari Reuters, Kamis (9/2/2023), kebijakan PHK diambil untuk menghemat biaya sebesar US$ 5,5 miliar dan mendorong bisnis streaming-nya menjadi menguntungkan. Jumlah PHK itu setara 3,6% dari tenaga kerja global Disney.

Setelah mengumumkan hal itu, saham Disney melonjak 4,7% menjadi US$ 117,22 pada akhir perdagangan, Rabu (8/2/2023), waktu setempat. Kebijakan Disney itu demi menjawab kritik dari investor terkait biaya besar untuk layanan streaming, sekaligus menegaskan janji pembagian dividen bagi para pemegang saham.

BACA JUGA: Avatar: The Way of Water Baru Dirilis, Saham Disney Malah Turun

Dalam restrukturisasi tersebut, Disney turut melakukan perubahan organisasi menjadi tiga segmen. Pertama, unit hiburan yang mencakup film, televisi, dan streaming.

Kedua, unit ESPN yang berfokus pada olahraga, dan terakhir, Disney parks, experiences and products.

“Reorganisasi ini akan menghasilkan pendekatan yang lebih hemat dan biaya dan terkoordinasi terhadap operasi kami. Kami berkomitmen untuk berjalan secara efisien, terutama dalam lingkungan yang penuh tantangan,” kata Iger kepada para analis.

BACA JUGA: CEO Disney Bakal Fokus Cari Untung lewat Layanan Streaming

Iger menuturkan layanan streaming tetap menjadi prioritas utama Disney. Perusahaan akan lebih fokus lagi pada merek-merek dan waralaba utama perusahan dan secara agresif mengkurasi konten hiburan yang ada.

CEO Disney turut mendorong jajaran direksi untuk memberikan dividen kepada pemegang saham pada akhir tahun nanti. Christine McCarthy, CFO Disney mengatakan pembagian dividen akan lebih kecil jika dibandingkan sebelum COVID-19 dan secara bertahap akan ditingkatkan.

“Menurut saya Disney sudah melakukan banyak hal yang diminta investor, meskipun belum tentu menjawab apa yang diminta,” ujar Paul Verna, analis utama di Insider Intelligence.

Iger melanjutkan perusahaan tidak tengah berdiskusi untuk memisahkan diri dari ESPN, yang unit perusahaannya kini tengah dipimpin oleh Jimmy Pitaro. Sementara itu, petinggi TV Dana Walden dan kepala film Alan Bergman akan memimpin divisi hiburan.

Restrukturisasi ketiga dalam lima tahun

Disney adalah perusahaan media terbaru yang mengumumkan PHK sebagai tanggapan atas melambatnya pertumbuhan pelanggan dan meningkatnya persaingan untuk mengambil ceruk pasar streaming. Disney sebelumnya melaporkan penurunan pelanggan kuartalan pertamanya untuk media streaming Disney+, yang setara kehilangan lebih dari US$ 1 miliar.

Warner Bros Discovery Inc dan Netflix Inc sebelumnya telah melakukan PHK ke para pekerjanya. Disney berencana untuk memangkas US$ 2,5 miliar biaya penjualan dan administrasi umum serta operasional lainnya yang kini sudah berjalan.

Penghematan sebesar US$ 3 miliar lainnya akan berasal dari pengurangan konten non-olahraga, termasuk kebijakan PHK. Untuk kuartal akhir tahun lalu, Disney melaporkan laba per saham sebesar 99 sen, lebih tinggi dari rata-rata estimasi analis 78 sen, menurut data Refinitiv.

Laba bersih Disney selama periode itu mencapai US$ 1,279 miliar, di bawah estimasi para analis. Sementara itu, pendapatan perusahaan sebesar US$ 23,512 miliar, lebih tinggi dari estimasi Wall Street yang mencapai US$ 23,4 miliar.

Ini menandai restrukturisasi ketiga Disney dalam lima tahun terakhir. Perusahaan itu menata ulang bisnisnya pada tahun 2018 untuk mempercepat pertumbuhan bisnis streaming.

Restrukturisasi kembali diterapkan pada tahun 2020, untuk lebih memacu pertumbuhan streaming. Terakhir kali Disney mengumumkan PHK saat puncak pandemi COVID-19 pada November 2020 yang akan memangkas 32.000 pekerjanya, terutama untuk divisi theme parks. PHK itu akhirnya terealisasi pada paruh pertama tahun 2021.

Related