EdenFarm Optimistis Berikan Solusi Ketahanan Pangan

marketeers article
David Setyadi Gunawan, CEO EdenFarm didampingi oleh Ramavito Mountaino, CFO EdenFarm, menjelaskan business model EdenFarm kepada Presiden Repubik Indonesia, Joko Widodo dan Menteri BUMN, Erick Thohir pada BUMN Startup Day. | Foto: EdenFarm

EdenFarm terlibat dalam acara BUMN Startup Day bertajuk Action and Collaboration to Take Out Ecosystem Forward yang berlangsung 26-28 September 2022. Pada kesempatan tersebut, startup rantai pasok pangan B2B itu optimistis dapat memberikan solusi ketahanan pangan.

Dalam pidato sambutannya di acara tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan startup Indonesia menduduki peringkat keenam tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat (AS), India, Inggris, Kanada, dan Australia. Karena itu, industri tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangka dan harapannya dapat menjawab sejumlah permasalahan yang ada di Tanah Air.

“Masalah krisis pangan akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi. Itu adalah kesempatan, itu adalah peluang,” kata Jokowi.

Sejak beroperasi pada tahun 2017, EdenFarm melihat adanya ketimpangan harga pangan dan pendapatan petani. Hal ini kemudian berakibat pada rantai pasok yang tidak efisien, hasil produksi tak konsisten, dan harga tidak transparan.

Berangkat dari sana, EdenFarm menetapkan tiga misi utama mereka. Pertama, melayani industri B2B dengan ekosistem pangan berbasis teknologi.

Kedua, mereka bertekad menciptakan pasar tanpa harga spekulatif, Ketiga, perusahaan ingin meningkatkan kesejahteraan para petani lokal.

Misi ini kemudian didukung oleh berbagai pihak. Sebut saja YCombinator, AC Ventures, Trihill Capital, OCBC Ventures, Investible, Corin Capital, Global Founders Capital, dan investor global lainnya.

Dengan dukungan yang diterima, EdenFarm terus berevolusi untuk memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.

“EdenFarm bermitra dengan lebih dari 4.000 petani di seluruh Pulau Jawa. Kami melakukannya untuk menyerap komoditas petani dengan kepastian permintaan dan komitmen pembayaran selambatnya H+2 sejak arang diterima,” ucap David Setyadi Gunawan, CEO PT Eden Pangan Indonesia (EdenFarm) dalam pernyataan resmi yang diterima Marketeers.

Tak sampai di situ, EdenFarm mengambil langkah pembinaan bagi mitra tani mereka. Agar mitra dapat menghasilkan panen optimal dan menangani komoditas pascapanen dengan tepat untuk menghindari waste.

Terkait kualitas produk, EdenFarm menerima berbagai grade hasil pertanian sesuai dengan kesepakatan di awal. Ini juga didukung dengan fasilitas-fasilitas seperti Eden Collection Facility (ECF) yang menjadi sentra komoditas pasca panen mitra petani di area pertanian.

EFC berkapasitas besar berada di lokasi strategis, yakni di kota-kota besar. Hal ini memungkinkan hasil panen dapat diterima pelanggan B2B dalam waktu kurang dari 12 jam.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related