Ekonomi Digital Lampaui US$ 124 Miliar, PDG Luncurkan Pusat Data

marketeers article
Pusat data milik PDG di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sumber gambar: pers rilis.

Pricenton Digital Group (PDG) resmi meluncurkan fasilitas pusat data hyperscale JC2 berkapasitas 22 Megawatt (MW) di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Fasilitas ini akan memberikan kapasitas pusat data yang aman dan terukur bagi para hyperscaler dan perusahaan, termasuk perusahaan-perusahaan besar dalam bidang cloud, konten, perdagangan, AI, dan fintech.

Varoon Raghavan, Chief Operating Officer dan Co-Founder PDG menuturkan, pusat data ini dirancang dengan mengutamakan keandalan dan skalabilitas. Pusat data ini juga menjadi sistem tenaga modular tak terputus yang hemat energi dan pabrik pendingin dengan efisiensi tinggi.

Selain itu, PDG juga telah mengantongi sertifikat BCA Green Mark Platinum yang memerlukan kinerja energi tinggi, pengelolaan sumber daya, dan upaya ramah lingkungan tingkat lanjut.

BACA JUGA: Bidik Potensi Ekonomi Digital US$ 8 Miliar, Amvesindo Luncurkan Logo Baru

“Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, pertumbuhan ekonomi digital diproyeksikan akan berkembang melampaui US$ 124 miliar pada tahun 2025,” kata Varoon melalui keterangannya, Senin (25/9/2023).

Varoon melanjutkan, didorong oleh demografi yang menguntungkan, negara ini terus mengalami peningkatan adopsi cloud, angka penetrasi internet, dan pertumbuhan sektor e-commerce. Faktor-faktor ini dikombinasikan dan diperkuat oleh kehadiran AI akan mendorong percepatan permintaan akan pusat data di Indonesia.

Pusat data hyperscale JC2 merupakan fasilitas canggih yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan penting secara berkelanjutan. Peluncuran JC2 menjadikan PDG salah satu operator infrastruktur internet netral (carrier-neutral) terbesar di Indonesia, dengan enam pusat data yang sudah beroperasi di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Pekanbaru.

BACA JUGA: Ekonomi Digital di ASEAN Diproyeksikan Capai US$ 330 Miliar

Selain itu, PDG juga sedang mengembangkan kampus berkapasitas 96 MW di Batam sebagai bagian dari strategi SG+ yang komprehensif. Termasuk pula berkomitmen untuk mencapai bebas emisi karbon lingkup satu dan dua pada 2030.

“Kami menggunakan tenaga biomassa dan memperoleh sumber energi panas bumi dalam bentuk REC untuk tiga pusat data PDG di Jakarta, Bandung, dan Pekanbaru, serta menjadi perusahaan pertama pembeli REC dari PLN,” tutur Varoon.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related