Ekonomi Global Melambat, Ekonomi RI Kuartal II Tetap Tumbuh 5,17%

marketeers article
M Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS. Sumber gambar: Humas BPS.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 mencapai 5,17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Capaian tersebut menjadi sinyal positif bagi perekonomian nasional di tengah melambatnya ekonomi global.

M Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS menuturkan dari sisi produksi, sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,28%. Sementara itu, dari sisi pengeluaran komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,62%.

BACA JUGA: ADB Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI 4,8% pada Tahun 2023

Adapun kondisi ekonomi Indonesia kuartal II tahun 2023 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,86% (quarter-to-quarter/qtq). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 15,80%.

Selanjutnya, dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 41,30%. 

“Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II tahun 2023 mencapai Rp 5.226,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 3.075,7 triliun,” kata Edy dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/8/2023).

BACA JUGA: Tertinggi Sejak 2013, Pertumbuhan Ekonomi 2022 Tembus 5,31%

Menurutnya, ekonomi Indonesia pada semester I tahun 2023 dibandingkan dengan semester I tahun 2022 tumbuh 5,11%. Secara umum, dari sisi produksi masih mengandalkan lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,59% lantaran telah dicabutnya pembatasan sosial usai merebaknya pandemi COVID-19.

Adapun dari sisi pengeluaran, pada periode tersebut didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,53%. Secara spasial, pada kuartal II tahun 2023 terlihat pengautan di beberapa wilayah yang tetap didominasi oleh Jawa menjadi kontributor utama ekonomi nasional.

“Peranan wilayah Jawa sebagai kontributor ekonomi sebesar 57,27% dan mencatat laju pertumbuhan sebesar 5,18% secara tahunan (yoy) dibandingkan kuartal II tahun 2022,” tutur Edy.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related