Elon Musk Ancam Akuisisi Twitter Dibatalkan

marketeers article
Elon Musk Ancam Akuisisi Twitter Dibatalkan (FOTO:123RF)

Cerita antara Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX dan Twitter masih berlanjut. Kali ini, Elon Musk mengancam akan membatalkan proses akuisisi perusahaan layanan microblogging ini. Masalah perhitungan dan pembuktian jumlah akun spam, palsu, dan bot di Twitter menjadi alasan di balik ancaman miliarder terkaya di dunia tersebut.

“Sebagai calon pemilik Twitter, Musk jelas berhak atas data yang diminta untuk memungkinkan dia mempersiapkan transisi bisnis Twitter ke kepemilikannya dan untuk memfasilitasi pembiayaan transaksinya. Untuk melakukan keduanya, ia harus memiliki pemahaman yang lengkap dan akurat tentang inti model bisnis Twitter, yakni basis pengguna aktifnya,” kata Mike Ringler, pengacara Elon Musk melalui surat tertulisnya, seperti dikutip dari BBC, Selasa (7/6/2022).

Selain itu, Ringler mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Twitter tidak membantu Elon Musk dalam proses akuisisi. Apa yang dilakukan Twitter juga dinilai Ringler menghalangi kliennya dari haknya atas informasi terkait perusahaan.

“Ini jelas merupakan pelanggaran material terhadap kewajiban Twitter berdasarkan perjanjian merger dan Musk memiliki semua hak yang dihasilkan darinya, termasuk haknya untuk tidak menyelesaikan transaksi dan haknya untuk mengakhiri perjanjian merger,” lanjut Ringler.

Twitter menanggapi bahwa pihaknya berencana untuk menegakkan penyelesaian kesepakatan dengan persyaratan yang disepakati. “Twitter telah dan akan terus bekerja sama berbagi informasi dengan Musk untuk menyelesaikan transaksi sesuai dengan ketentuan perjanjian merger,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Musk secara kontraktual berkewajiban untuk membayar biaya kompensasi US$ 1 miliar atau senilai Rp 14,4 triliun jika dia tidak dapat menyelesaikan transaksi karena sejumlah alasan.

Bahkan jika perkiraan Twitter tentang jumlah akun bot meleset, Musk harus menunjukkan bahwa perusahaan yang berbasis di San Francisco itu berusaha untuk dengan sengaja menyesatkan. “Cukup jelas bahwa Musk memiliki penyesalan ketika membeli Twitter dan dia mencoba apa pun untuk mendapatkan penurunan harga, dan saya pikir dia mungkin berhasil,” kata Dennis Dick, seorang trader di Bright Trading LLC dikutip dari Reuters, Selasa (7/6/2022).

Ancaman Musk untuk membatalkan kesepakatan itu bertepatan dengan jatuhnya banyak saham teknologi, termasuk pembuat mobil listrik yang dipimpinnya, Tesla. Saham Twitter berakhir turun 1,5% pada US$ 39,57 atau senilai Rp 571.000-an pada hari Senin waktu setempat, karena investor bertaruh Musk akan meyakinkan Twitter untuk menyetujui harga kesepakatan yang lebih rendah atau membatalkan proses akuisisi.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related