Engagement di TikTok Kian Anjlok, Ini Alasannya

marketeers article
Engagement di TikTok Kian Anjlok, Ini Alasannya (FOTO: 123RF)

Tiga riset menunjukan bahwa keterlibatan atau engagement TikTok turun drastis, dan ini berdampak kepada semua merek.

Semakin banyak pengguna TikTok yang bertambah, semakin banyak persaingan untuk mendapatkan perhatian, sementara merek-merek juga sekarang saling berebut posisi dalam feed For Your Page alias FYP.

Dirangkum dari SocialMediaToday (5/3/2024), ada tinjauan dari Rival IQ, yang menemukan bahwa tingkat keterlibatan rata-rata TikTok saat ini untuk konten merek turun menjadi 2,63%. Penurunan ini lebih dari separuh dari apa yang ada setahun yang lalu (5,69%).

Temuan yang sama juga tercermin dalam data baru dari Emplifi, yang menemukan bahwa interaksi posting TikTok turun 26% dari angka tertingginya pada awal 2022.

Baik interaksi Instagram maupun TikTok menurun dari waktu ke waktu. TikTok mengalami penurunan yang lebih signifikan belakangan ini, berdasarkan analisis lebih dari 1.000 profil merek di kedua aplikasi.

BACA JUGA: Viral di TikTok, Ini Perubahan Fisik yang Terjadi saat Hamil

SocialInsider juga menemukan hal bahwa tingkat engagement rata-rata untuk klip TikTok menurun sebesar 35% dalam setahun terakhir.

Jadi, semua platform mengalami penurunan tingkat keterlibatan rata-rata dari waktu ke waktu, tapi TikTok mengalami penurunan yang paling signifikan belakangan ini.

BACA JUGA: Strategi Kerja Sama TikTok-Tokopedia dalam Dukung E-Commerce

Menurut laporan, penurunan engagement ini bisa menjadi tanda refleksi dari kedewasaan platform dan adopsi merek yaitu, seiring dengan lebih banyak merek yang datang ke aplikasi, persaingan menjadi lebih ketat.

Dari kondisi ini, keterlibatan audien wajarnya akan menurun. Atau bisa juga karena merek-merek memproduksi konten yang kurang menarik dari waktu ke waktu.

TikTok, yang dulunya menjadi acuan untuk brand engagement, kini sedang kehilangan sebagian dari daya tariknya. Hal ini juga bisa menjadi faktor dalam perencanaan para kreator.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related