Erick Thohir: BUMN Setorkan Dividen Rp 74,1 Triliun

marketeers article
Erick Thohir, Menteri BUMN. Sumber gambar: pers rilis.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengeklaim upaya transformasi perusahaan negara yang dilakukan berjalan sesuai dengan harapan. Hal ini tercermin dari sumbangan dividen yang melampaui target.

Erick Thohir, Menteri BUMN menuturkan perusahaan pelat merah memberikan dampak besar secara ekonomi bagi masyarakat. Sehingga kontribusinya harus terus ditingkatkan setiap tahun.

BACA JUGA: LG dan Konsorsium BUMN Sepakat Bangun Pabrik Sel Baterai

“Alhamdulillah, Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun ikut happy karena dividen BUMN hingga Oktober 2023 sudah tembus Rp 74,1 triliun,” ujar Erick melalui keterangannya, Senin (27/11/2023).

Menurutnya, realisasi dividen atau atau penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari kekayaan negara dipisahkan (KND). Tercatat, raihan tersebut lebih tinggi 150% dari target yang telah ditetapkan.

BACA JUGA: Gaungkan Kesetaraan Gender, MCorp Beri Anugerah Tokoh BUMN Perempuan

Mantan bos klub sepak bola Inter Milan itu mengeklaim capaian positif tersebut merupakan bukti konkret akan perubahan BUMN yang berdampak positif bagi kinerja perusahaan. Adapun kontribusi terbesar datang dari bisnis yang bergerak di bidang perbankan dan energi.

Di sisi lain, Erick pun terus mendorong peningkatan kontribusi dari BUMN sektor lain. Sehingga peran terhadap ekonomi nasional dan masyarakat semakin terasa.

“Sejak awal saya selalu tekankan, BUMN harus menjadi benteng ekonomi Indonesia. Peningkatan kontribusi juga menggambarkan kondisi yang terus membaik,” ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.

Ke depan, Erick optimistis setoran dividen BUMN kepada negara akan terus meningkat hingga akhir tahun. Dia ingin perusahaan negara terus menjaga tren positif, termasuk dalam peningkatan laba yang pada 2020 hanya sebesar Rp 13 triliun menjadi Rp 124 triliun pada 2021, dan melonjak hingga Rp 250 triliun pada 2022.

“BUMN mampu kembali mencetak sejarah seperti pemberian dividen tertinggi untuk negara sebesar Rp 80,2 triliun pada 2022,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related