PT Frisian Flag Indonesia (FFI) menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mempercepat transformasi peternakan sapi perah di Indonesia menuju sistem yang lebih modern dan berkelanjutan. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat kemandirian produksi susu segar nasional, dengan melibatkan generasi muda sebagai motor penggeraknya.
Langkah ini menjadi bagian dari peringatan Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara yang jatuh setiap 1 Juni. FFI menilai bahwa semangat dan inovasi anak muda merupakan kunci masa depan industri susu lokal.
Menurut Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director FFI, partisipasi generasi muda sangat krusial dalam mendorong tata kelola peternakan yang lebih efisien dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Berbagai pengetahuan dan praktik dari peternak Belanda juga dibagikan kepada peternak lokal dalam program pengembangan yang telah dijalankan perusahaan.
“Frisian Flag sangat percaya bahwa anak muda punya peran besar dalam mendorong transformasi peternakan sapi perah modern dan berkelanjutan,” ujar Andrew dalam siaran pers kepada Marketeers, Rabu (4/6/2025).
BACA JUGA: Benarkah Minum Susu Dua Liter per Hari Bisa Membuat Tubuh Tinggi?
Melalui Dairy Development Program (DD) yang telah berlangsung lebih dari tiga dekade, FFI fokus meningkatkan kapasitas sekaligus kesejahteraan peternak sapi perah. Program ini juga mencakup pelatihan intensif untuk peternak muda melalui Young Progressive Farmer Academy (YPFA), yang memperkenalkan praktik peternakan yang efisien dan berstandar tinggi.
Upaya ini mendapat dukungan dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia. Pemerintah memandang transformasi peternakan sebagai langkah penting dalam mencapai swasembada susu, yang ditargetkan tercapai pada 2029, dan memperkuat ketahanan pangan.
“Sudah saatnya kita mengubah paradigma bahwa susu bukan barang mewah, melainkan menu wajib di setiap rumah,” ujar Widiastuti, Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian.
Dairy Development Program juga dinilai mempercepat alih teknologi dari industri ke dunia pendidikan dan praktik lapangan. Bagi mahasiswa, hal ini membuka peluang untuk memahami dunia peternakan secara langsung dan berpotensi menjadi wirausaha berbasis teknologi.
BACA JUGA: Riset Ungkap Segelas Susu Setiap Hari Bisa Kurangi Risiko Kanker Usus
Prof. Epi Taufik, Guru besar IPB, menegaskan pentingnya penguasaan teknologi produksi susu. Menurutnya, efisiensi proses dan peningkatan mutu hasil olahan adalah kunci untuk mendorong daya saing produk susu nasional.
“Inovasi dari teknologi peternakan hingga produksi susu sangat penting untuk menghasilkan produk bergizi tinggi dan aman dikonsumsi,” ujarnya.
FFI dan IPB juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya susu sebagai solusi gizi berkelanjutan, khususnya bagi anak dan remaja. Dalam diskusi Hari Susu Nusantara, muncul seruan agar peternak lokal diberdayakan secara menyeluruh melalui dukungan teknologi dan sinergi multisektor.
Lewat inisiatif ini, FFI berharap ekosistem susu segar nasional dapat menjadi pondasi menuju visi Indonesia Emas 2045. Kemandirian produksi susu lokal dinilai sebagai langkah strategis demi mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan peternak di masa depan.
Editor: Dyandramitha Alessandrina