Growth Mindset vs Fixed Mindset: Pola Pikir Untuk Mencapai Kesuksesan

marketeers article
growth mindset vs fixed mindset | sumber: 123rf

Growth mindset dan fixed mindset adalah dua jenis pola pikir yang dimiliki oleh manusia. Pola pikir sendiri tidaklah sama seperti batu yang keras dan tidak bisa diubah dengan mudah. 

Kedua istilah ini mungkin sudah banyak Anda dapatkan di berbagai sumber belajar self-development, baik di video seperti Ted Talks dan buku. Orang yang sukses selalu disebut memiliki growth mindset dan fixed mindset akan sulit untuk bertumbuh dan berkembang.

Namun, apa sih sebenarnya yang dimaksud growth mindset dan fixed mindset? Simak penjelasannya berikut ini:

Growth Mindset vs Fixed Mindset

Menurut Western Governors University, growth mindset berorientasi pada tantangan dan kegagalan tidak mendefinisikan siapa Anda, melainkan sebagai batu loncatan untuk tumbuh dan berkembang. Kecerdasan dan bakat dapat ditumbuhkan. 

Menurut Carol Dweck dari Stanford University menyebutkan growth mindset ini memercayai kemampuan Anda untuk bisa menjadi lebih baik dengan bekerja keras dan bantuan lingkungan sekitar. Perbedaan antara growth mindset dan fixed mindset yang dilansir dari Harvard Business Review adalah pada sifat dan tindakan keduanya. 

Growth mindset memandang kecerdasan, kemampuan, dan bakat sebagai sesuatu yang bisa dipelajari dan ditingkatkan melalui berbagai usaha. Sementara itu, fixed mindset memandang semuanya sudah pasti dan tidak akan bisa diubah dengan usaha apa pun dari waktu ke waktu. 

Carol Dweck pernah berkata fixed mindset bisa membuat Anda tidak sehat dan tidak memberikan Anda keuntungan. Growth mindset ini cenderung diidentikkan sebagai pola pikir entrepreneur sukses.

Akan tetapi, semua orang sukses apa pun profesinya tentu harus memiliki pola pikir ini.

BACA JUGA: Sales Mindset: Bangun Pola Pikir Agar Jadi Sales Superstar

Langkah membangun growth mindset

Anda bisa mengikuti beberapa langkah di bawah ini untuk membangun growth mindset yang dilansir dari Western Governors University.

1. Bicaralah dengan diri sendiri

Ketika Anda takut memulai sesuatu, bertanyalah pada diri sendiri dengan berbagai pertanyaan yang memicu alam bawah sadar yang logis. “Bagaimana jika Anda gagal?”, “Bagaimana jika Anda ternyata bisa berhasil?”, “Jika Anda tidak mencoba, apakah Anda benar-benar sudah tahu bahwa Anda akan gagal”, dan pertanyaan lainnya. 

Penting untuk selalu mendengarkan suara hati Anda sebagai langkah pertama untuk dapat memiliki growth mindset.

2. Sadarilah bahwa Anda bisa memilih

Anda selalu memiliki pilihan untuk berani mencoba meskipun gagal ataupun takut mencoba dan menyesal. Keberhasilan tidak pernah memandang bulu dan bisa memihak siapa saja. 

Tidak ada yang tahu secara spesifik apakah Anda akan berhasil atau benar-benar gagal. Pilihlah apa yang menjadi keyakinan Anda. 

Namun, ingat bahwa takut mencoba hanyalah kesia-siaan dan membuat Anda terkukung dalam zona nyaman.

3. Praktikkan dan terus berprogres

Anda harus berani untuk keluar dari zona nyaman. Posisikan diri Anda pada situasi yang menantang Anda. 

Usia muda menjadi waktu yang tepat untuk membuat Anda belajar dari berbagai kegagalan dan keberhasilan. Habiskan jatah gagalmu pada usia muda dan beranikan diri untuk mencoba berbagai hal yang berpotensi dapat meningkatkan kompetensi Anda. 

Ketakutan hanya menghambat diri Anda untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

BACA JUGA: Interpersonal Skill: Kunci Cakap dan Terampil di Dunia Kerja

4. Carilah mentor yang membantu Anda

Dalam proses menumbuhkan growth mindset bukanlah sesuatu yang mudah dan bisa dilakukan dengan sendirian. Anda bisa mencari mentor untuk membantu Anda melewati berbagai ketakutan, tantangan, dan hambatan. 

Mintalah saran dan masukan kepada mentor Anda untuk membuat tetap dalam jalur yang sama. Hal tersebut bisa memotivasi diri Anda untuk terus melakukan perbaikan dari waktu ke waktu. 

5. Fokus pada diri sendiri

Saat Anda ingin memulai sesuatu di luar zona nyaman, tentu akan ada saja orang yang ingin menghalangi Anda atau menghambat pertumbuhan Anda. Jangan hiraukan perkataan negatif yang membuat Anda jatuh dan tidak percaya diri. 

Fokuslah pada perkembangan diri Anda karena yang sebenarnya mengetahui diri Anda adalah Anda sendiri. 

6. Ganti kata “gagal” dengan “belajar”

Untuk bisa menjadi lebih baik dan keluar zona nyaman bukanlah hal yang mudah. Anda tentu akan menemui berbagai hambatan dan kegagalan. 

Hal yang perlu Anda sadari adalah kegagalan adalah sebuah pembelajaran berharga yang membuat bisa memperbaiki diri lebih baik pada masa depan. Kegagalan yang Anda hadapi bukan berarti kegagalan seumur hidup. 

Anda masih memiliki peluang-peluang lainnya pada masa depan yang bisa membawa pada kesuksesan. 

Demikianlah penjelasan mengenai growth mindset dan langkah untuk bisa membangun growth mindset yang Anda miliki. Anda hanya perlu berlatih dan membiasakan diri untuk berada di luar zona nyaman. 

Anda harus meyakini apa pun bisa dipelajari dan kompetensi bisa ditumbuhkan dengan belajar dan bekerja keras. Semua yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh akan membawa Anda pada hasil yang luar biasa dalam hidup Anda. 

Beranikan diri Anda untuk memulai sesuatu yang mungkin tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Kesuksesan bisa datang pada hal yang tak terduga.

BACA JUGA: Entrepreneurial Mindset: Pola Pikir dari Para Pengusaha Sukses

Editor: Ranto Rajagukguk

Related