Halal Value Chain Diperkirakan Tumbuh 5,3% pada Tahun 2023

marketeers article
Wapres RI Maruf Amin saat membuka Kongres Halal Internasional 2022 (FOTO: Sekretariat Kabinet RI)

Indonesia terus berupaya mendorong industri halal untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi nasional. Sebagai negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar, sektor industri halal terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan setiap tahun.

Ma’ruf Amin, Wakil Presiden memperkirakan pada tahun ini Halal Value Chain (HVC) tumbuh di angka 4,5% hingga 5,3%. Sektor tersebut juga diperkirakan bisa memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Survei: Mayoritas Konsumen Indonesia Terlindungi Logo Halal

Halal Value Chain (HVC) tercatat tumbuh secara signifikan dan menjadi sektor prioritas yang diperkirakan tahun ini tumbuh 4,5% hingga 5,3% seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional setelah pandemi COVID-19,” kata Ma’ruf Amin dalam pembukaan Asia Pacific Tax Forum ke-14, Rabu (3/5/2023).

Menurutnya, HVC mencakup berbagai komoditas industri seperti di antaranya pertanian dan makanan halal, fesyen, jasa keuangan, dan pariwisata ramah Muslim. Semua komoditas ini memiliki potensi yang cukup besar.

BACA JUGA: Menko Airlangga: RI Berpeluang Jadi Produsen Halal Terbesar Dunia

Bahkan, Ma’ruf Amin menyebut kontribusinya menopang ekonomi nasional mencapai 25%. Termasuk pula di dalamnya sektor jasa keuangan syariah atau surat berharga syariah negara (SBSN). 

Bagi pembangunan nasional, sejak tahun 2013 SBSN telah mendukung pembiayaan produktif untuk 3.593 proyek dengan total pembelian sebesar Rp 173,8 triliun. 

“Dengan besarnya potensi yang dapat digali dan dikontribusikan dari ekonomi syariah, sudah semestinya Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi syariah terbesar di dunia,” ujarnya.

Di sisi lain, Ma’ruf Amin bilang secara pangsa pasar HVC juga memiliki permintaan yang sangat besar. Tidak hanya untuk umat Islam, industri halal pun saat ini semakin diminati negara-negara lain yang dengan penduduk nonmuslim.

Potensi menguasai pangsa pasar makin terbuka dengan besarnya sumber daya yang dimiliki Indonesia, baik dari sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA) sebagai bahan bakunya. Dengan demikian, ke depan Indonesia bakal serius menggarap sektor ekonomi dan keuangan syariah untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

“Ekonomi dan keuangan syariah merupakan sebuah konsep yang inklusif, bisa diterima, dan diterapkan secara universal oleh seluruh umat manusia, tidak terbatas oleh umat Muslim saja. Bahkan, negara bukan mayoritas Muslim pun turut menggeluti berbagai sektor potensial ini,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related