Huawei Investasikan US$ 100 Juta untuk Ekosistem Startup Asia Pasifik

marketeers article

Huawei akan berinvestasi US$ 100 juta guna mendukung perusahaan-perusahaan rintisan atau startup di kawasan Asia Pasifik. Investasi ini menggunakan payung Spark Program yang bertujuan untuk membangun ekosistem startup yang berkelanjutan di kawasan tersebut selama tiga tahun ke depan.

Komitmen investasi ini dinyatakan pada penyelenggaraan perdana HUAWEI CLOUD Spark Founders Summit di Hong Kong dan Singapura pada awal Agustus 2021. Selama ini,  Huawei telah membantu Singapura, Hong Kong, Malaysia dan Thailand dalam membangun startup hub mereka.

Spark Program ini akan fokus pada pengembangan empat startup hub tambahan, yakni di Indonesia, Filipina, Sri Lanka, dan Vietnam. Tujuannya, adalah merekrut 1.000 startup untuk bergabung ke dalam program akselerator Spark dan membantu menskalakan 100 startup di antaranya yang terpilih.

Startup dan UKM adalah inovator, disruptor dan sekaligus pelopor. Huawei juga merupakan startup 34 tahun lalu yang hanya memiliki modal terdaftar sebesar 5.000 dollar. Kami terus berpikir bagaimana kami dapat memanfaatkan pengalaman dan sumber daya yang kami miliki agar bisa membantu lebih banyak startup mengatasi tantangan mereka,” ungkap Catherine Chen, Senior Vice President dan Board Member Huawei.

Ia menambahkan, Huawei berkeyakinan bahwa dukungan tersebut akan bermanfaat dalam membantu startup untuk mengkapitalisasi peluang-peluang yang muncul berkat terselenggaranya transformasi digital. Sehingga, startup-startup dapat meraih kesuksesan serta kian mampu mengembangkan lebih banyak lagi produk-produk dan solusi inovatif bagi dunia

Di waktu yang bersamaan Huawei juga meluncurkan tiga inisiatif tambahan dalam Spark Program Asia Pasifik, yaitu Spark Developer Program. Bertujuan untuk menyokong pembinaan ekosistem pengembang di kawasan Asia Pasifik yang didayai oleh HUAWEI CLOUD. Lalu, ada Program Spark Pitstop yang dirancang  untuk menggabungkan dan mendukung startup di HUAWEI CLOUD agar bisa mempercepat pengembangan produk. Kemudian, Spark Innovation Program (SIP) yang berfokus memfasilitasi inovasi perusahaan melalui ekosistem startup Spark.

“Makin banyak startup yang melakukan digitalisasi end-to-end saat mereka bergerak menuju dunia yang sepenuhnya terhubung dan cerdas. Infrastruktur HUAWEI CLOUD bekerja sama dengan Huawei Mobile Services mendukung startup yang berasal dari semua industri,” tambah Chen.

Penawaran cloud Huawei, lanjutnya, membantu para pengembang dan mitra untuk menyatukan akun, platform pengembangan, serta distribusi dan operasi aplikasi. HMS kini menjadi ekosistem aplikasi seluler terbesar ketiga di dunia dan membantu banyak perusahaan rintisan memperluas pengaruh global mereka. “Saat ini, terdapat 4,5 juta pengembang dari lebih dari 170 negara dan wilayah yang telah mengandalkan HMS,” ungkap Chen.

Huawei juga menyampaikan pengumuman tentang rencananya membangun HMS Developer Innovation Center atau pusat inovasi bagi para pengembang yang tergabung dalam ekosistem HMS. Melalui pusat inovasi tersebut, Huawei akan mengembangkan kompetensi para SDM melalui kolaborasi bersama 210 universitas terkemuka di seluruh kawasan Asia Pasifik.

“Selama dua dekade terakhir, kami terus berkomitmen untuk memantapkan moto In Asia Pacific, For Asia Pacific. Dengan memanfaatkan basis pelanggan global Huawei dan teknologi full-stack, Program Spark akan menginvestasikan lebih dari US$100 juta selama tiga tahun ke depan dan memberikan dukungan komprehensif untuk pembentukan ekosistem startup berkelanjutan yang menciptakan nilai baru bagi kawasan dinamis ini,” tambah Jeffery Liu, President for Asia Pacific Region of Huawei

Pertemuan HUAWEI CLOUD Spark Founders Summit dihadiri oleh perwakilan dari startup-startup terkemuka Asia, akademisi, berbagai industri dan pemerintah, media, lebih dari 50 pemodal ventura regional dan lebih dari 300 pendiri startup.   Pada gelaran ini, Huawei juga meluncurkan Kolaborasi Cloud-plus-Cloud dan Program Inovasi bersama untuk lebih meningkatkan dukungannya kepada perusahaan-perusahaan startup di seluruh dunia.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related