i3L: Pandemi Mendorong Kolaborasi di Dunia Pendidikan

marketeers article
Business team and teamwork concept, business people joining gears together and composing a machine

Dunia pendidikan menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi COVID-19. Pembelajaran tatap muka harus diubah menjadi pembelajaran jarak jauh. Di sisi lain, kondisi ini juga mendorong terlahirnya berbagai inovasi baru dan peluang kolaborasi. Seperti yang dirasakan oleh International Institute for Life Sciences (i3L).

Amadeus Yeremia Pribowo, Wakil Rektor I i3L menjelaskan mengenai persiapan i3L dalam mengantisipasi, mempersiapkan, dan mengimplementasikan rencana dalam menghadapi pandemi. Salah satu antisipasi dilakukan pada Februari 2020. i3L membuat COVID-19 mini symposium dengan mengundang Prof. Amin Soebandrio dan Fakultas-fakultas di i3L mengenai pemahaman tentang COVID-19 dan juga apa saja yang perlu disiapkan ketika Indonesia harus menghadapi pandemi.

Selain itu, i3L turut berkolaborasi dengan Kalbis Institute dalam pembuatan Sentra Vaksin sebagai upaya pembentukan herd immunity untuk para mahasiswa dan masyarakat. Universitas yang berada di Jakarta ini, telah berhasil mengubah proses pembelajaran yang awalnya bersifat offline menjadi online dibantu dengan teknologi serta fasilitas yang ada.

“Selama pandemi, kami juga mengambil kesempatan unuk meningkatkan kolaborasi dengan institusi luar negeri. Salah satunya, Dosen Bio Teknologi i3L berkesempatan untuk menjadi Dosen tamu di UCSI Malaysia. Kami juga mengundang Dosen Tamu dari  Univerisy of Kentucky, Amerika Serikat,” ujar Amadeus. 

Meski pandemi, i3L berhasil menjaga proses belajar dan mengajar hingga mengadakan wisuda program Sarjana dan Magister Indonesia. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, prosesi wisuda ketiga yang diadakan oleh i3L dijalankan secara virtual dengan menghadirkan anggota senat di Auditorium i3L. 

Pembukaan upacara wisuda ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 3 kali yang dilakukan oleh Rektor i3L, Iwan Surjawan.

Prosesi wisuda i3L diikuti 94 wisudawan, terdiri dari jurusan Master in Bio Management, Bio Entrepreneuship, Bio Medicine, Bio Technology, Bio Informatics, Food Science and Nutrition, Food Technology.

Agus Setyo Budi, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III mengatakan bahwa saat ini tiap orang harus memiliki kemampuan digital sebagai kompetensi utama. Terlebih di saat pandemi, mempercepat transformasi teknologi agar perguruan tinggi mengadapatasi pembelajaran online harus dilakukan.

“Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III juga harus mampu berperan dalam akselerasi transformasi digital melalui program Kampus Merdeka. Di sini, pelajar diizinkan untuk mendapatkan mata kuliah di luar jurusan mereka demi meningkatkan pengetahuan digital para pelajar,” ujar Agus. 

Hal ini menjadi upaya persiapan ketika tahun 2045 Indonesia akan semakin berkembang. Sebab itu, institusi pendidikan perlu beradaptasi dan bertransformasi. 

“Sektor pendidikan tinggi adalah tempat untuk berinovasi dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, i3L mendapatkan peningkatan akreditasi pada tahun ini menjadi kategori sangat baik,” tutup Amadeus. 

Related