IMA: Pemasaran Kota Perlu Terapkan Beragam Strategi

marketeers article
Kuliah umum IMA. (FOTO: IMA)

Indonesia Marketing Association (IMA) dalam rangkaian Rakernas di hari pertama menghadirkan Studium Generale (Kuliah Umum) di hadapan lebih dari 1.200 orang, baik dari pengurus IMA seluruh Indonesia yang berjumlah 200 orang dari 100 Chapter serta perwakilan mahasiswa seluruh Padang, Sumatra Barat. Salah satu hal yang disampaikan dalam Rakernas itu adalah strategi yang bisa diterapkan bagi pemerintah daerah dalam memasarkan suatu kota.

Dalam pembukaan, Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinardy mengatakan, dalam memajukan daerahnya, setiap kepala daerah harus bisa memasarkan daerah mereka masing-masing, tentu dengan cara yang inovatif yang bersifat positif dan menarik.

“Bila Kepala Daerah memiliki jiwa entrepreneur, sangatlah mendukung keberhasilan setiap usaha mereka, baik walikota, bupati maupun gubernur. Jiwa kewirausahaan seperti pengusaha sangat membantu, karena jiwa entrepreneur akan menghasilkan karya yang inovatif, bukan hanya mewarisi usaha orang tua mereka. Tapi, yang berjiwa entrepreneur akan melakukannya dengan penuh inovasi,” kata Audy Joinardy dalam keterangan pers kepada Marketeers, Jumat (19/5/2023).

Suparno Djasmin, President IMA Pusat menjelaskan bahwa IMA sangat berkepentingan untuk memajukan dan mendukung berbagai program Chapter IMA di masing-masing provinsi, termasuk di Sumatra Barat. Tujuannya agar bisa membantu program pemerintah daerah untuk memasarkan wilayahnya ke luar kota bahkan ke luar negeri.

“IMA sebagai organisasi yang terdiri dari kalangan pengusaha, profesional, pemerintah dan akademisi, bertujuan untuk memasyarakatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, pemerintah, pelaku bisnis, profesional, akademisi dan publik akan pentingnya menerapkan konsep dan strategi pemasaran dalam pembangunan ekonomi Indonesia,” ujar Suparno Djasmin.

BACA JUGA: Tingkatkan Layanan, Pemerintah Daerah Lakukan Transformasi Digital

Selanjutnya, Suparno Djasmin, mengungkapkan bahwa tujuan berikutnya adalah menggalang dialog dan kerja sama dengan asosiasi pemasaran, lembaga akademisi dan pakar-pakar di bidang pemasaran di kalangan nasional dan internasional.

“Ilmu pengetahuan, harus senantiasa diperbarui agar relevan dengan kebutuhan zaman. Kita harus mengadaptasikan ilmu dan pola pikir kita agar bisa tetap relevan dan menjadi kreatif dan inovatif, sehingga bisa memenangkan persaingan di pasar,”

Honorary Founding Chairman IMA Hermawan Kartajaya, dalam penyampaian presentasi di bidang pemasaran mengatakan bahwa dalam diri seorang pemasar saat ini, diperlukan dasar-dasar komunikasi seperti kejujuran, kerja keras, punya keahlian komunikasi atau pemasar, hingga jiwa sinergi yang akhirnya mampu berkolaborasi.

“Kita lihat sewaktu Nabi Muhammad berdagang sewaktu masih hidup, yaitu mengedepankan jiwa kejujuran serta jiwa berkolaborasi, sehingga dipercayai oleh pembeli atau masyarakatnya,” kata Hermawan Kartajaya.

BACA JUGA: Daya Saing Digital Antardaerah di Indonesia Tahun Ini Meningkat

Jadi, lanjut pria 75 tahun itu, dalam Islam sudah diajarkan sifat kejujuran serta detail cara-cara kehidupan yang lengkap dalam Al-Quran, sehingga masyarakat bisa menerapkannya dengan baik, termasuk di dunia marketing.

Sokoguru Marketing Indonesia tersebut menuturkan bahwa ia mempelajari Islam dengan baik dan lengkap dari luar bahwa kejujuran dan berkolaborasi itu sangat baik dan bermanfaat bagi orang.

“Hidup itu harus seimbang, harus adil dan harus bermanfaat bagi orang lain. Seorang leader harus mampu mengarahkan kebijakan wilayahnya. Dia harus kreatif dan produktif atas semua program-programnya serta memiliki kejujuran, adil dan memiliki program yang bermanfaat bagi masyarakatnya,” ujarnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related