Imbas Melambatnya Ekonomi Dunia, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Hanya 4,94%

marketeers article
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Sumber gambar: 123rf.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada kuartal III tahun 2023 pertumbuhan ekonomi hanya berada di level 4,94%. Angka pertumbuhan ekonomi menurun sebesar 0,23% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq) yang mencapai 5,17%.

Plt Kepala BPS Amalia Adiningrat Widyasanti menuturkan melambatnya pertumbuhan ekonomi lantaran kondisi perekonomian dunia yang tengah melambat pula. Kondisi tersebut diperburuk dengan masalah perubahan iklim dan turunnya harga komoditas ekspor andalan Indonesia seperti sawit dan batu bara.

BACA JUGA: Imbas Krisis Iklim, Pertumbuhan Ekonomi RI Terancam Turun 1,24%

“Dengan capaian ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga solid dan tumbuh di level positif,” kata Amalia dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (6/11/2023).

Secara terperinci, setiap kuartal pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan. Tercatat, pada kuartal I tahun 2023 ekonomi tumbuh sebesar 5,73%.

BACA JUGA: Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi Tumbuh 5,1% pada 2023

Kemudian, pertumbuhan melambat menjadi 5,17% dan 4,94%. Dari sisi kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB), Jawa masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 57,12% pada kuartal III.

Posisi kedua ditempati oleh Sumatera dengan kontribusi sebesar 22,16% dan Kalimantan 8,08%. Untuk kontribusi Sulawesi dan Nusa Tenggara sebesar 7,25% serta 2,80%, sedangkan Papua sebesar 2,59%.

Amalia menyebut berdasarkan sumbernya, pulau Jawa dikontribusikan oleh sektor informasi dan komunikasi, perdagangan, serta akomodasi dan makanan minuman. Kemudian, Sumatera dari sektor perdagangan, konstruksi, pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara sumber pertumbuhan utama disumbangkan dari sektor akomodasi dan makanan minuman, transportasi dan pergudangan, serta jasa keuangan. Selanjutnya, wilayah Kalimantan sumber pertumbuhannya disumbangkan dari sektor industri pengolahan, konstruksi, pertambangan, dan penggalian.

Wilayah Sulawesi sumber pertumbuhan utamanya, yakni industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, serta perdagangan. Terakhir yakni wilayah Papua sumber pertumbuhan utamanya yaitu pertambangan dan penggalian, perdagangan, serta konstruksi.

Editor: Ranto Rajagukguk

    Related