Impor Turun 19,4%, Surplus Neraca Perdagangan Juni US$ 3,45 Miliar

marketeers article
Ilustrasi impor komoditas ke Indonesia. Sumber gambar: 123rf

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Juni 2023 nilai impor Indonesia mencapai US$ 17,15 miliar atau setara Rp 257,6 triliun (kurs Rp 15.025 per US$). Adapun realisasi impor mengalami penurunan sebesar 19,4% dibandingkan dengan Mei 2023 (month-to-month/mtm).

Atqo Mardiyanto, Sekretaris Utama BPS menjelaskan penurunan impor lebih kecil apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), yaitu 18,35%. Untuk realisasinya, impor komoditas minyak dan gas (migas) pada Juni 2023 sebesar US$ 2,22 miliar atau terjadi penurunan sebesar 29,12% dibandingkan Mei 2023 (mtm).

BACA JUGA: Luhut Jajaki Peluang Impor Sapi dan Kedelai dari Afrika Selatan

Sementara itu, dibandingkan dengan Juni 2022 (yoy) impor migas turun sebesar 39,49%. Adapun impor nonmigas pada Juni 2023 senilai US$ 14,93 miliar.

“Impor nonmigas Juni 2023 senilai US$ 14,93 miliar atau mengalami penurunan sebesar 17,73% dibandingkan Mei 2023 (mtm). Secara tahunan dibandingkan Juni 2022 (yoy) impor turun 13,86%,” kata Atqo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/7/2023).

BACA JUGA: Impor Turun 25,45%, Surplus Neraca Perdagangan RI US$ 3,94 Miliar

Menurutnya, penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Juni 2023 dibandingkan Mei 2023 adalah mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya senilai US$ 509,2 juta dengan persentase 16,48%. Selanjutnya, peningkatan terbesar adalah ampas dan industri makanan US$ 89,3 juta dengan persentase 24,66%.

Dari asal barangnya, impor sepanjang Januari hingga Juni 2023 masih didominasi oleh barang-barang asal Cina. Tercatat, impor nilai impor dari negara tersebut sebesar US$ 29,99 miliar dengan persentase 32,56%.

Jepang menempati peringkat kedua dengan nilai impor sebesar US$ 8,23 miliar dengan persentase 8,94%. Adapun peringkat ketiga ditempati oleh Thailand dengan nilai impor sebesar US$ 5,31 miliar atau 5,77%.

“Impor nonmigas dari kawasan Asia Tenggara (ASEAN) sebesar US$ 15,27 miliar atau 16,59%. Untuk impor dari kawasan Uni Eropa nilainya mencapai US$ 6,90 miliar dengan persentase 7,49%,’’ ujarnya.

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari hingga Juni 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal senilai US$ 2.315,9 juta dengan persentase 13,97%, dan barang konsumsi US$ 266,7 juta atau 2,81%. Sementara itu, impor bahan baku atau penolong turun US$ 10.037,4 juta dengan persentase 11,14%.

“Neraca perdagangan Indonesia Juni 2023 mengalami surplus US$ 3,45 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$ 4,41 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$ 0,96 miliar,” tuturnya.

 Editor: Ranto Rajagukguk

Related