ITC X Unilever Dorong Procurement yang Responsif Gender

marketeers article
Sumber: 123RF

International Trade Center (ITC) dan Unilever belum lama ini mengadakan acara virtual lunch. Acara tersebut diadakan untuk memperkuat, serta merayakan kemitraan kedua belah pihak dalam mendorong pengadaan barang maupun jasa yang lebih responsif terhadap kesetaraan gender, sekaligus memajukan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia.

Dalam acara ini, ITC dan Unilever memaparkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di masa mendatang, yang akan diimplementasikan melalui inisiatif SheTrades dari ITC yang bekerja sama dengan komunitas Womenpreneur. Selain itu, acara tersebut juga menjelaskan bagaimana bisnis yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan dapat mendaftar menjadi bagian dari pemasok Unilever.

BACA JUGA: Cegah Anti-Workplace Bullying, Unilever Gandeng Sudah Dong

Di bawah kemitraan ITC dan Unilever, bisnis yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan juga akan berkesempatan untuk meningkatkan daya saing mereka melalui sesi pelatihan teknis terkait perencanaan bisnis yang berkelanjutan sesuai etika, serta kesiapan finansial. Selain selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), sinergi ITC dan Unilever juga akan memperkuat komitmen kedua belah pihak untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, dan inklusif.

Nurdiana Darus, Corporate Secretary and Head of Sustainability and Corporate Affairs, Unilever Indonesia menjelaskan perusahaan memiliki beberapa pilar dalam strategi ‘The Unilever Compass’. Salah satu strateginya adalah untuk berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif. 

BACA JUGA: Selain Tambah Investasi, Unilever Kampanye Positif Sawit RI ke Eropa

Hal tersebutlah yang perusahaan lakukan melalui berbagai inisiatif.

“Kami telah melakukan berbagai program, contohnya dengan membantu meningkatkan standar hidup semua pihak yang terlibat di dalam rantai nilai kami, termasuk para pemasok kami. Salah satu komitmen kami adalah memastikan setidaknya €2 miliar dialokasikan setiap tahun untuk menumbuhkan ekosistem bisnis yang mewakili keragaman dan inklusivitas dalam rantai pasokan kami,” ujar Nurdiana.

Di sisi lain, Anna Mori, SheTrades-Unilever Partnership Manager International Trade Centre mengungkap Indonesia merupakan negara prioritas, baik bagi Unilever maupun SheTrades, dilihat dari tingginya jumlah wirausahawan perempuan yang aktif. Usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) sendiri menyumbang 57% dari PDB negara, yang mana lebih dari 50% UKM dimiliki oleh perempuan.

“Memperluas peluang ekonomi bagi para womenpreneur melalui pengadaan dapat mempercepat pemulihan pascapandemi dan menghasilkan manfaat besar bagi perekonomian. Kami harap, kolaborasi ITC dengan Unilever dapat membuka potensi bisnis yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan, sehingga mereka dapat berkembang sekaligus berkontribusi untuk Indonesia,” tutur Anna.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related