Jaga Momentum Pertumbuhan, Ini Tiga Strategi Bank DKI Tahun 2025

marketeers article
Tiga strategi Bank DKI tahun 2025 (Ilustrasi: Marketeers)

Bank DKI menutup tahun 2024 dengan kinerja yang positif dan pertumbuhan bisnis yang terjaga. Momentum pertumbuhan ini pun dijaga selama tahun 2025. Di dalam rencana perusahaan, strategi Bank DKI tahun ini fokus pada digitalisasi, efisiensi operasional, dan pengembangan produk inovatif.

Mengutip laporan perusahaan,  hingga akhir Desember 2024, total kredit dan pembiayaan Bank DKI tumbuh 2,26% menjadi Rp 53,18 triliun, dibandingkan dengan posisi Desember 2023 sebesar Rp 52 triliun.

Segmen UKM menjadi motor pertumbuhan utama, dengan peningkatan 15,47% secara tahunan (YoY) mencapai Rp 2,22 triliun per 31 Desember 2024, dibandingkan dengan Rp 1,93 triliun pada tahun sebelumnya.

Agus H. Widodo, Direktur Utama Bank DKI menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi mitigasi risiko yang lebih baik, serta berbagai inisiatif digitalisasi dan inovasi layanan untuk mendorong pertumbuhan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Tahun 2024 menjadi momentum penting bagi Bank DKI dalam membangun fondasi bisnis yang lebih tangguh. Dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian, kami terus mengakselerasi pertumbuhan kredit dan pembiayaan, terutama di sektor UKM,” ujar Agus.

BACA JUGA: Bank DKI Dorong Penerapan GRC Terintegrasi untuk Kinerja Keuangan Positif

Menurutnya, sektor UKM memiliki potensi besar dalam menopang perekonomian daerah. Perusahaan pun optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan positif ini di tahun-tahun mendatang.

Selain UKM, segmen kredit dan pembiayaan konsumer juga mencatat pertumbuhan sebesar 5,85%, mencapai Rp 23,39 triliun dibandingkan dengan Rp 22,1 triliun pada tahun sebelumnya.

Kualitas kredit pun tetap terjaga dengan NPL Gross sebesar 2,54% dan NPL Nett sebesar 1,06%. Performa ini mencerminkan manajemen risiko yang disiplin dan strategi pengelolaan aset yang efektif.

Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, Bank DKI juga memperkuat cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dengan rasio 173,20%, menunjukkan ketahanan permodalan yang solid dan kesiapan menghadapi potensi risiko di masa depan.

Sementara itu, di tengah persaingan ketat dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank DKI berhasil menjaga momentum pertumbuhan dengan total DPK meningkat menjadi Rp 64,08 triliun, naik dari Rp 63,63 triliun pada tahun sebelumnya.

Rasio Current Account Saving Account (CASA) terjaga pada level 43,70%, yang mencerminkan strategi optimalisasi dana murah untuk mendukung efisiensi biaya dana (Cost of Fund).

Kondisi likuiditas perseroan tetap berada dalam level yang sehat dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 82,99%, memastikan bahwa Bank DKI memiliki fleksibilitas yang cukup dalam ekspansi kredit tanpa mengorbankan stabilitas likuiditas.

“Kami telah mengambil langkah-langkah strategis sepanjang tahun 2024 untuk memperkuat fundamental bisnis. Upaya ini akan menjadi landasan bagi pertumbuhan yang lebih agresif di tahun 2025,” tambah Romy Wijayanto, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI.

BACA JUGA: Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Tahun ini, inovasi layanan, ekspansi ekosistem bisnis, serta peningkatan efisiensi operasional akan menjadi prioritas perusahaan untuk mempercepat akselerasi bisnis Bank DKI.

Atas kinerja positif ini pula, Romy dianugerahi penghargaan sebagai Best Chief Financial Officer 2025 for Leading Financial Sustainability through Inclusive Growth and Risk Management pada ajang Indonesia Best CFO Awards 2025.

Romy Wijayanto, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI raih penghargaan Best Chief Financial Officer 2025 for Leading Financial Sustainability through Inclusive Growth and Risk Management pada ajang Indonesia Best CFO Awards 2025.

Romy masuk ke dalam salah satu dari 20 Direktur Keuangan/Chief Financial Officer (CFO) terbaik dari berbagai industri. Capaian ini merupakan penghargaan ketiga yang diterima Romy, pada ajang yang sama selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2023, 2024, dan tahun ini

“Penghargaan ini menjadi pemacu semangat segenap insan Bank DKI untuk terus memberikan kinerja terbaik untuk tumbuh berkelanjutan dan meningkatkan daya saing di dunia perbankan,” kata Romy.

Hingga akhir 2024, Bank DKI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 779 miliar. Performa ini mencerminkan kinerja keuangan yang solid dan potensi besar untuk terus berkembang di tahun-tahun mendatang.

Dengan fundamental yang semakin kuat dan strategi yang terarah, Bank DKI optimistis dapat terus bertumbuh sebagai bank yang sehat, inovatif, dan berdaya saing.

Related

award
SPSAwArDS