Jokowi Resmikan PLTS Terapung Terbesar Berkasitas 192 MWp

marketeers article
Presiden Jokowi. (FOTO: Tangkapan Layar/YouTube Setpres)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Adapun PLTS tersebut merupakan yang terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) dan nomor tiga di Asia.

Sebagai informasi, PLTS Terapung Cirata merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dimiliki oleh PLN Nusantara Power dan menjadi etalase percepatan transisi energi dalam mendukung pencapaian PT PLN (Persero) menuju Net Zero Emission (NZE) dan Green Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). PLTS tersebut akan dapat memberikan kontribusi terhadap NZE sebesar 245 GWh per tahun energi hijau dan 214.000 ton reduksi karbon dioksida per tahun.

BACA JUGA: PLN Tawarkan ke Investor Kembangkan 2 PLTS Terapung

PLTS Terapung Cirata juga merupakan skala utilitas pertama di Indonesia dan terbesar di ASEAN yang memiliki kapasitas 145 MW Ac atau setara 192 megawatt peak (MWp), menempati area waduk seluas 200 hektare, dan memiliki tarif kompetitif US$ 5,8 cent per kWh. Dalam pembangunannya melibatkan komunitas lokal sebanyak kurang lebih 1.400 pekerja dari komunitas lokal sekitar proyek dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM).

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan PLTS ini menjadi terobosan pemerintah dalam meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Sebab, sebelumnya sudah ada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 1.000 megawatt (MW).

BACA JUGA: Berkolaborasi, PLN Kembangkan PLTS Apung 42 MWp di Batam

“Sekarang ditambah dengan PLTS terapung dengan sebesar 192 MWp. Ke depan kalau bisa dimaksimalkan bisa menambah kurang lebih 1.000 MWp, jadi nanti tenaga airnya bisa untuk energi hijau,” kata Jokowi, Kamis (9/11/2023).

Jokowi mengaku bangga dengan rampungnya pembangunan PLTS Terapung Cirata. Sebab, ini merupakan proyek hasil kerja sama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), BUMN, dan PLN, termasuk pula Uni Emirat Arab sebagai investornya.

Pembangunan proyek ini didasarkan pada kolaborasi joint investment, hubungan bilateral, dan kemitraan yang sukses baik government to government (G2G) maupun business to business (B2B) untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan hijau dengan sharing risiko. Proyek ini juga didukung lender terkemuka.

Kerja sama dilakukan dengan Masdar yang merupakan worldwide renewable company, didukung oleh tiga reputable lenders yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Societe Generale, dan Standard Chartered Bank. Proyek ini juga meningkatkan Foreign Direct Investment di Indonesia senilai US$ 143 juta.

“Saya ingin semua potensi energi baru terbarukan yang ada di Indonesia bisa dimanfaatkan dan saya yakin bisa karena teknologinya sekarang sudah ada,” tutur Jokowi.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related