PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana menambah kapasitas lintas angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) pada tahun 2027. Peningkatan kapasitas itu ditambah menjadi 105 Metric Tones Per Annum (MTPA) dari saat ini sebesar 53 MTPA.

“Investasi KAI pada angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan sangat penting, karena pengangkutan dengan angkutan kereta api lebih efisien dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya,” kata Didiek Hartantyo, Direktur Utama KAI dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/11/2023).

Selain itu, faktor lain pentingnya investasi logistik batu bara, yaitu ketepatan waktu, lebih ramah lingkungan, keamanan, dan keselamatan sehingga KAI dipercaya oleh mitra-mitra angkutan batu bara.

BACA JUGA: Propan Raya Dorong Pemasaran Produk Lewat Pameran Konstruksi

Guna memastikan perkembangan investasi tersebut sesuai target, manajemen KAI melakukan peninjauan di titik-titik vital angkutan batu bara seperti Stasiun Kertapati-Palembang, Stasiun Muara Enim, Stasiun Sukacinta, Stasiun Merapi serta Balai Yasa Lahat pada Kamis (2/11/2023).

Pengembangan angkutan batu bara di Sumbagsel dilakukan pada sejumlah sektor termasuk prasarana dan sarana. Pada bagian prasarana, skema pengembangan secara keseluruhan dibagi menjadi tiga segmen, yaitu lintas Lahat-Kertapati, lintas Prabumulih-Tegineneng, dan lintas Tegineneng-Tarahan.

Beberapa sektor prasarana saat ini yang sudah selesai dikerjakan, yaitu Stasiun Baru Melawai dan Container Yard (CY), menghidupkan Stasiun Merapi dan CY, pembangunan persinyalan elektrik antara Stasiun Muaraenim-Stasiun Prabumulih X6, Double Track antara Stasiun Tigagajah-Stasiun Lubukbatang, dan pembangunan jalur I overcaping mesin bubut Stasiun Simpang.

BACA JUGA: WOM Finance Lakukan Profiling Konsumen di Era Transformasi Digital

Didiek menambahkan proyek pembangunan di sektor Kereta Api Logistik Lahat-Muara Enim-Prabumulih-Tarahan/Lampung dan Prabumulih-Kertapati/Palembang merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres RI Nomor 109 Tahun 2020, tanggal 17 November 2020. 

Didiek menyebutkan pengembangan prasarana yang masih dalam tahap penyelesaian di antaranya penataan prasarana pendukung seperti loading unloading batu bara pada lintas dari Kertapati sampai dengan Lahat, fasilitas perawatan sarana prasarana perkeretaapian.

Kemudian ada pembangunan double track lintas Tanjung Enim-Prabumulih-Kertapati lengkap dengan fasilitas Operasi Kereta Api serta rekrut sumber daya manusia secara berkelanjutan dari tahun 2020 sampai dengan 2025.

Sementara itu, dalam hal sarana, KAI telah mendatangkan 36 unit lokomotif dan 981 gerbong datar dalam kurun tahun 2020 sampai 2022. KAI masih akan mendatangkan lagi lokomotif-lokomotif dan banyak gerbong datar hingga tahun 2027 nanti untuk mengejar target yang telah ditentukan.

Di sektor angkutan batu bara, KAI terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, KAI mengangkut 32,6 juta ton batu bara, pada 2021 sebesar 38,3 juta ton, dan pada 2022 sebesar 45,4 juta ton. 

Adapun  pada 2023 hingga bulan Oktober, KAI telah mengangkut 41,9 juta ton batu bara. Selanjutnya, pada tahun 2027 ditargetkan meningkat sebesar 84,1 juta ton.

Editor: Ranto Rajagukguk