Kaspersky Soroti 6 Tren yang Wajib Diwaspadai Industri pada Tahun 2025

marketeers article
Ilustrasi keamanan siber. (FOTO: 123RF)

Kaspersky Industrial Control Systems Cyber Emergency Response Team (ICS CERT) baru-baru ini memprediksi tren keamanan siber untuk tahun 2025.

Di tengah ketegangan geopolitik, sanksi, dan hambatan perdagangan, kebutuhan akan perlindungan sistem yang lebih canggih dan tahan lama semakin mendesak. Perusahaan industri harus memilih vendor teknologi dengan bijak untuk memastikan operasional yang aman dan berkelanjutan.

Evgeny Goncharov, Kepala Kaspersky ICS CERT menyampaikan bahwa ancaman siber yang semakin kompleks, mulai dari serangan berbasis artificial intelligence (AI), hingga kerentanannya teknologi lama dan baru, akan terus menjadi tantangan besar bagi perusahaan industri pada tahun 2025.

“Penjahat siber kini lebih sering menargetkan rantai pasokan dan mitra tepercaya, sehingga tidak ada bagian dari ekosistem yang benar-benar aman. Untuk itu, perusahaan industri perlu mengedepankan langkah-langkah keamanan siber yang proaktif, cermat dalam memilih vendor, dan terus meningkatkan kemampuan tim mereka,” ujar Evgeny Goncharov,dalam siaran pers kepada Marketeers, Rabu (5/2/2025).

BACA JUGA: Kaspersky: Perusahaan Bakal Tingkatkan Anggaran Keamanan Siber 9%

Ancaman ini terus berkembang, sehingga Kaspersky menyoroti enam tren utama yang harus diwaspadai oleh perusahaan industri pada tahun 2025, sebagai berikut.

Risiko Pencurian Teknologi Inovatif

Inovasi teknologi yang seharusnya membawa kemajuan justru menarik perhatian penjahat dunia maya. Lembaga penelitian dan perusahaan teknologi terkemuka sering menjadi sasaran pencurian informasi teknis yang bernilai tinggi.

Perusahaan industri juga rentan, karena data sensitif mereka lebih mudah tersebar di “lantai pabrik” atau melalui rantai pasokan. Oleh karena itu, Kaspersky menyarankan perlindungan aset teknologi operasional (OT) agar menjadi prioritas utama untuk diwaspadai pada tahun 2025.

Dampak Sanksi dan Hambatan Terhadap Keamanan OT

Ketegangan geopolitik dan hambatan akses terhadap teknologi canggih meningkatkan risiko pelanggaran hak kekayaan intelektual. Perlindungan yang sebelumnya ada pada produk teknologi operasional (OT) kini semakin terbatas, sementara perangkat lunak yang diretas serta patch pihak ketiga menambah ancaman.

Kaspersky menyarankan perusahaan untuk memperbarui langkah-langkah keamanan untuk mengurangi potensi risiko ini.

Teknologi Baru Membawa Risiko Siber

Kaspersky memprediksi bahwa adopsi teknologi baru, seperti AI, pembelajaran mesin, dan komputasi kuantum, membawa peluang besar, namun juga risiko siber yang lebih kompleks.

Penggunaan AI dalam kontrol proses produksi memberikan keuntungan, tetapi juga membuka celah bagi serangan yang bisa mengakibatkan hilangnya data atau penurunan efisiensi. Penyerang juga mulai memanfaatkan AI untuk menciptakan alat berbahaya dan meningkatkan taktik serangan mereka.

Risiko Keamanan dari Teknologi Lama

Meskipun teknologi yang sudah terbukti efektif, seperti peralatan telekomunikasi dan IoT industri, masih digunakan, mereka tetap rentan terhadap serangan siber.

Sistem jaringan murah dan kurang dilindungi, serta penerapan sistem Linux di lingkungan OT yang belum memiliki tingkat keamanan yang memadai, memerlukan perhatian ekstra.

Oleh karena itu, menurut Kaspersky, memperbarui langkah-langkah keamanan untuk teknologi lama sangat penting.

Pilihan Vendor yang Salah Menambah Risiko

Pemilihan vendor yang tidak mengutamakan keamanan siber dapat meningkatkan risiko bagi perusahaan industri. Rantai pasokan yang panjang dan kompleks sering melibatkan penyedia kecil yang kurang berinvestasi pada keamanan, menjadikan mereka target empuk serangan.

BACA JUGA: Kaspersky Ungkap Ancaman Siber Finansial Tahun 2025

Oleh sebab itu, memilih vendor yang terpercaya dan memiliki standar keamanan yang tinggi adalah langkah yang sangat krusial, berdasarkan prediksi Kaspersky.

Keamanan yang Tidak Tepat untuk Infrastruktur OT

Alat sumber terbuka untuk otomasi industri semakin berkembang, namun hal ini juga memberikan kemudahan bagi penyerang untuk melancarkan serangan ke aset produksi yang penting.

Meskipun otomasi dapat meningkatkan efisiensi, tanpa perlindungan yang memadai, penyerang dapat lebih mudah melancarkan serangan canggih.

Dengan terus berkembangnya ancaman siber, Kaspersky menyarankan perusahaan industri untuk siap menghadapi ancaman ini dengan strategi yang lebih matang dan cermat.

Langkah proaktif dalam mengamankan sistem serta pemilihan vendor yang tepat menjadi kunci untuk menjaga kelangsungan operasi yang aman pada tahun 2025.

Editor: Eric Iskandarsjah Z

Related

award
SPSAwArDS