Kembali Adakan Mizuiku Outdoor Program, SGB Kenalkan Ekoriparian

marketeers article
SGB ajak siswa dari sekolah binaan kunjungi Ekoriparian Teluk Jambe (Sumber: SGB)

Dalam rangka perayaan Pekan Air Dunia 2022, Suntory Garuda Beverage (SGB) kembali mengadakan Mizuiku Outdoor Program di Ekoriparian Teluk Jambe yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Karawang, Jawa Barat. Kali ini, SGB mengajak puluhan siswa dan guru Sekolah Dasar (SD) dari sekolah-sekolah binaan Mizuiku, antara lain dari SDN Wijaya Kusuma 05, SDI PB Soedirman, SDN Tanjung Barat 09 dan SD Adiarsa Barat 03.

Ekoriparian merupakan sebuah konsep pelestarian untuk memanfaatkan bantaran sungai yang menjadi tempat pembuangan sampah, dengan cara membangun fasilitas pengendalian pencemaran. Ekoriparian ini dapat mewujudkan ekosistem sungai yang terjaga, lingkungan lebih asri bahkan dapat mengubah sungai yang tercemar menjadi tujuan wisata. 

Dengan Pekan Air Dunia 2022 yang mengangkat tema ‘Seeing the Unseen: The Value of Water’, edukasi pelestarian air bersih dan lingkungan di Ekoriparian Citarum ini memungkinkan para siswa dan guru untuk belajar tentang kearifan lokal, keanekaragaman hayati dan pengolahan limbah air rumah tangga. Untuk menjalankan program Mizuiku Outdoor Program ini, SGB bekerja sama dengan komunitas hijau dan pengelola ekoriparian Citarum.

“Melalui Mizuiku Outdoor Program kali ini, kami ingin mengajak anak-anak untuk mengenali pentingnya melestarikan air bersih dengan kegiatan langsung di luar kelas yang kami yakini memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih khas dan kuat. Di tengah derasnya arus informasi yang diterima anak-anak di sosial media setiap harinya, pengetahuan mendasar seperti konservasi air, keanekaragaman hayati, dan budaya Indonesia tentunya sangat penting agar siswa semakin menghargai keberhargaan nilai air dan lingkungan,” ujar Asep Susilo, Chief of People & Culture and Corporate Affairs Suntory Garuda Beverage (SGB) dalam keterangan tertulis. 

Dalam Mizuiku Outdoor Program di Ekoriparian Teluk Jambe, SGB mengajak para siswa SD binaan mempelajari tiga hal berbeda. Pertama, SGB mengenalkan konsep pengelolaan air limbah domestik di ekoriparian dengan menggunakan konsep biocord dan tanpa bahan kimia yang hasil pengolahannya digunakan untuk budi daya ikan dan tanaman dengan konsep aquaponik

Pelajaran yang kedua, SGB membagikan pengetahuan tentang kearifan lokal, khususnya tentang tanaman endemik, berbagai jenis bambu dan kegunaannya bagi konservasi air. Para siswa dan guru diberikan kesempatan untuk melakukan eksperimen uji kesuburan tanah untuk memahami pentingnya pohon dalam meningkatkan kualitas serapan dan konservasi air di tanah. 

Terakhir, para peserta juga belajar mengenai kekayaan budaya lokal, khususnya kebudayaan khas Jawa Barat. Hal tersebut mencakup informasi lokasi ekoriparian ini berada, lalu kebudayaan lain seperti baju daerah, kebiasaan masyarakat, rumah khas, hingga kaitan antara budaya dan pengelolaan lingkungan.

“Kami berharap para siswa dan guru dapat membawa pulang pengetahuan yang mereka dapatkan dari kunjungan ke Ekoriparian Citarum ini dan memanfaatkanya dengan membagikan atau menerapkannya dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan,” tutur Asep.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related