Kisah Menarik Ario Bayu: Dari Layar Kaca ke Dunia Bisnis

marketeers article
Foto: Marketeers

Siapa yang tidak kenal dengan Ario Bayu? Aktor yang terkenal karena talentanya di dunia perfilman Indonesia. 

Namanya makin meroket sejak tampil dalam series Netflix ‘Gadis Kretek’ sebagai Soeraja, tokoh yang tanpa sengaja terlibat dalam dunia industri kretek, hingga akhirnya meninggalkan warisan berupa pabrik kretek yang sukses, menjadikannya sebagai kretek nomor satu di negara tersebut pada masa itu.

Siapa sangka? Aktor ini ternyata juga seorang businessman. Kepada Marketeers, ia menceritakan pengalamannya dalam membangun bisnis, serta perannya menyelami dunia seni.

Pertanyaan tentang apa yang mendorongnya untuk masuk ke dunia bisnis membuka pintu ke kisah menarik Ario Bayu. Dengan latar belakang teater, perjalanannya dimulai saat terpilih sebagai salah satu dari 20 orang perwakilan Selandia Baru, negara tempat ia menghabiskan masa kecilnya dalam festival global di Inggris.

ia mendapat kesempatan untuk belajar dan bermain teater di negara yang dikenal dengan julukan The Black Country tersebut.

BACA JUGA: 10 Pelajaran Marketing dari Serial Gadis Kretek

“Meskipun saya mencintai dunia teater, saya mulai merasa jenuh ketika sudah beberapa tahun terjun ke industri film Indonesia. Saya menyadari adanya perbedaan yang sangat signifikan antara industri dan passion seni. Faktor-faktor seperti modal, uang, dan lainnya tidak sejalan dengan saya saat itu, mungkin karena saya masih muda,“ katanya saat dijumpai oleh Marketeers, Kamis (9/11/2023).

Pada usianya yang ke-26 tahun, Ario Bayu pun memutuskan untuk berhenti sementara bermain film. Dengan sepuluh tahun pengalamannya di industri film Indonesia, ia pun mencoba peruntungan dalam bisnis. 

Awalnya, ia terlibat dalam bisnis ekspor perikanan. Namun, upayanya tidak membuahkan hasil, bahkan setelah dua tahun lamanya. Akan tetapi, kegagalan tersebut tidak membuatnya menyerah.

“Saya mencoba bisnis lain yang juga gagal. Intinya, cukup banyak kegagalan yang saya alami. Meskipun begitu, saya tidak menyerah. Saya malah semakin gemas dan merasa tertantang. Terlalu banyak kegagalan membuat saya ingin berhasil dan menghasilkan ide-ide bisnis, entrepreneurial idea yang dapat diterapkan di pasar,” kata aktor yang memerankan sang proklamator Soekarno dalam sebuah film berjudul Soekarno: Indonesia Merdeka (2013) tersebut.

Motivasi Ario untuk memasuki dunia bisnis ternyata berasal dari buku-buku sederhana yang dibacanya. Menurutnya, tidak perlu gelar dari universitas ternama. 

Ia lebih memilih membaca dan belajar mandiri, seperti pesan yang ditemukan dalam salah satu buku yang mengajak untuk “mengubah paradigma” dengan lebih baik membaca 200 buku daripada mendengarkan rektor dan bergaul dengan 200 mahasiswa.

“Saya yang saat itu merasa seperti anak jalanan dalam bisnis, menyukai ide-ide dari buku-buku tersebut. Saya juga menjadi belajar tentang lima sifat dasar manusia dan emosi manusia. Saya mengamati bahwa dalam dunia bisnis, hal-hal seperti status, merek, dan kualitas produk bisa dijual, mirip dengan cara saya menjual karakter dalam dunia perfilman,” katanya.

Ketika ditanya tentang perbedaan menjadi aktor dan businessman, ia dengan lugas menyatakan bahwa pada dasarnya, tidak ada perbedaan besar. Bagi pemeran series Netflix ‘Gadis Kretek‘ kuncinya terletak pada pemahaman konsumen dan pasar, yang pada dasarnya diisi oleh manusia.

BACA JUGA: Sinopsis Gadis Kretek, Serial Indonesia yang Mendunia di BIFF 2023

Bagi Ario, sebagai aktor, fungsinya adalah mendekonstruksi kemanusiaan dan mengukurnya. Ia mencoba memahami karakter manusia, bahkan jika itu berarti memahami apa yang membuat mereka menjadi “villain“ dalam suatu film. 

Menurutnya, setiap perbuatan manusia memiliki sebab, dan tugasnya sebagai aktor adalah memahami pengalaman manusiawi itu dan mengukurnya.

“Mirip dengan dunia bisnis. Mendeskripsikan brand persona dalam bisnis adalah langkah yang serupa dengan cara saya mengembangkan karakter dalam dunia film. Melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana tentang usia, pekerjaan, dan daya beli, saya mencoba menggali karakteristik konsumen, mirip dengan bagaimana saya menggali karakter dalam peran yang saya mainkan,“ ujar Ario Bayu.

Saat ini, ia sudah memiliki dua brand yang sedang dijalani, dan berencana untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi. Bahkan, ia berharap bisa menghubungkan dunia bisnisnya dengan perfilman, membawa unsur seni ke dalam bisnisnya.

Bagaimana sepak terjang Ario dalam berbisnis? Kita tunggu saja kelanjutan kisah menarik dari aktor multitalenta ini.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related