Pendapatan iklan YouTube kembali pulih pada kuartal keempat tahun 2023, melonjak sebanyak 15,5%. Hal ini menandai kebangkitan kuat dalam pengeluaran iklan digital di platform video tersebut.
Dilansir dari Variety (31/1/2024), pendapatan iklan kuartal IV 2023 untuk YouTube mencapai US$ 9,20 miliar, sejalan dengan ekspektasi Wall Street. Sebagai perbandingan, penjualan iklan YouTube turun hampir 8% pada kuartal IV tahun 2022.
Perlu dicatat bahwa Alphabet, induk dari Google dan YouTube, tidak memecah pendapatan langganan dari YouTube TV atau layanan premium lainnya. Secara keseluruhan, Alphabet mengalahkan ekspektasi Wall Street.
Raksasa internet ini mencatatkan pendapatan kuartal IV2023 sebesar US$ 86,31 miliar (naik 13,5%) dan laba per saham sebesar US$ 1,64. Analis rata-rata mengharapkan pendapatan sebesar US$ 85,33 miliar dan laba per saham sebesar US$ 1,59, menurut penyedia data keuangan LSEG.
BACA JUGA: YouTube Bantah Kurangi Kecepatan Akses Untuk Pengguna Ad Blocker
Hasil ini datang saat Alphabet melakukan pemutusan hubungan kerja besar-besaran tahun lalu. Kemudian, perusahaan juga terus melakukan pemotongan pekerjaan yang ditargetkan di seluruh perusahaan.
Ini termasuk pemecatan sekitar 100 karyawan YouTube pada awal bulan ini, ketika divisi tersebut juga melakukan restrukturisasi beberapa operasionalnya.
“Kami senang dengan kekuatan yang berlanjut di Search dan kontribusi yang semakin meningkat dari YouTube dan Cloud. Saat kami memasuki era Gemini, yang terbaik masih akan datang,” kata Sundar Pichai, CEO Alphabet dan Google.
BACA JUGA: Trending di X, Ini 7 Momen Ikonik dalam YouTube Rewind 2023
Pada pemaparan laba perusahaan, Pichai mengatakan layanan berlangganan perusahaan, termasuk YouTube Premium, YouTube Music, dan YouTube TV, sekarang menjadi bisnis tahunan senilai US$ 15 miliar. YouTube Shorts, format video pendek yang dirancang untuk bersaing dengan TikTok, memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan.
Rata-rata, lebih dari 70 miliar YouTube Shorts ditonton setiap hari pada kuartal keempat, menurut Philipp Schindler, Chief Business Officer Google. Alphabet mengakhiri tahun 2023 dengan 182.502 karyawan yang turun 4,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Perusahaan mengatakan menghabiskan US$ 2,1 miliar untuk pemutusan hubungan kerja dan biaya terkait untuk tahun 2023.
Editor: Ranto Rajagukguk