Lahir di Jawa Barat, Tokko Bidik Pemberdayaan UKM

marketeers article

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah meresmikan platform Tokko di Bandung, Jawa Barat secara virtual pada Sabtu (25/9/2021). Platform Tokko disiapkan untuk membantu para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UKM) sebagai gerbang utama untuk meraih kesuksesan di dunia digital.

Diketahui bahwa potensi ekonomi digital membuka pasar yang tidak terbatas bagi pelaku UKM. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri sangat peduli dengan upaya-upaya peningkatan keterampilan UKM khususnya di bidang digitalisasi. Pasalnya, 90% ekonomi Prov. Jabar berasal dari UKM. “Kami ingin semua UKM ini go digital. Kami pun terus melakukan pendampingan dan pelatihan, salah satunya di aplikasi Tokko,” tutur Ridwan Kamil.

Tak hanya di wilayah Jawa Barat potensi ekonomi digital secara nasional pada tahun 2020 mencatatkan aktivitas jual beli yang mencapai US$ 44 juta atau setara Rp 631 triliun. Diperkirakan dalam hitungan lima tahun atau pada tahun 2025, akan ada potensi ekonomi digital sebesar US$ 124 juta atau setara Rp 1,744 triliun. Ini menurut laporan riset Google dan Temasek baru-baru ini.

“Maka dari itu saya mengapresiasi, aplikasi Tokko ini bisa memperkaya peluang ekonomi digital yang masih tiga kali lipat jumlahnya dari yang kita lihat hari ini,” lanjut Ridwan Kamil.

Khususnya Jawa Barat, daya saing digital wilayah ini menempati posisi 2 setelah DKI Jakarta. Bisa dibilang, Jawa Barat memiliki ekonomi digital yang tangguh selama pandemi COVID-19, dengan pertumbuhan ekonomi digital Jawa Barat mencapai 40%.

Lorenzo Peracchione, Founder & CEO Tokko mengajak para pelaku UKM untuk mengambil kesempatan ini dalam mengembangkan bisnis di platform digital melalui aplikasi Tokko yang bisa diunduh di Google Play Store. 

“Tokko adalah platform yang bisa digunakan pedagang untuk membangun bisnis online. Tokko membuka akses ke konsumen sehingga pedagang akan mudah meningkatkan jumlah pelanggan dengan lebih cepat,” ujar Lorenzo.

Bobby Silalahi, VP Community Tokko, menyampaikan 9 dari 10 UKM yang masih aktif mengakui bahwa pandemi berkepanjangan memengaruhi pendapatan mereka secara signifikan. “Tapi di balik semua ini, kami melihat secercah harapan. Menurut riset dari Google pada akhir tahun 2020, sektor pertumbuhan ekonomi digital Indonesia menunjukkan pertumbuhan pesat. Sektor ini tumbuh 11% dibanding 2019,” ungkapnya.

Riset juga menunjukkan dalam tiga tahun ke depan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia akan tumbuh sekitar tiga kali lipat. Sebab itu, langkah go digital dinilai sebagai jalan yang tepat

Problematikanya, pedagang saat masuk ke platform e-commerce berhenti pada aktivitas menaruh foto produk barang di dalamnya. Hal ini tentu tidak cukup untuk membangun bisnis jangka panjang yang berbasis pelanggan. 

“Berjualan di e-commerce mirip seperti berjualan di pujasera, semua toko terlihat serupa dengan menu yang hampir sama. Kalau ada satu menu yang kemahalan, maka pelanggan akan pindah ke lapak dengan harga lebih murah. Dan, penting diperhatikan bahwa pedagang online jangan sampai terjebak pada siklus perang harga yang tidak berujung,” tutup Bobby.

Related