Sejak lebih dari empat dekade lalu, Mercedes-Benz Indonesia telah melihat pasar Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Hal ini ditunjukan dengan merakit kendaraan secara lokal sejak tahun 1970, baik mobil penumpang maupun kendaraan niaga. Bisa jadi, Mercedes-Benz adalah merek premium pertama yang membangun pabrik di sini. Model-model yang dirakit secara lokal adalah dari segmen C, E, dan S-Class. Kemudian, diikuti oleh M-Class pada tahun 2012 dan GL-Class pada 2013. Lalu, ada juga S-Class (S 400 L Exclusive) yang diluncurkan pada bulan Juni 2014 yang sekarang tersedia dalam versi rakitan lokal.
“Perakitan secara lokal untuk S 400 sekali lagi membuktikan bahwa Indonesia merupakan pasar potensial yang besar bagi Mercedes-Benz. Hal ini juga mencerminkan kekuatan dan kedalaman kompetensi yang dimiliki oleh tenaga kerja Indonesia sehingga mampu merakit kendaraan ini dengan presisi dan tingkat disiplin yang tinggi. Selain itu, keputusan kami untuk merakit secara lokal sejalan dengan iklim investasi di Indonesia yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis kami,” kata Claus Weidner, Presiden and CEO Mercedes-Benz Indonesia di Indonesia International Motor Show 2014.
Ia menambahkan, untuk mempertahankan keunggulan kualitas khas Mercedes-Benz, perakitan S 400 di Indonesia didukung dan di bawah pengawasan para ahli dari Jerman. Para ahli ini juga telah memberikan pelatihan pada proses perakitan serta pemenuhan persyaratan yang berstandar tinggi. Mengembangkan pula infrastruktur dengan lini produksi baru dan teknologi mutakhir
Pada IIMS 2014, Mercedes-Benz menampilkan portfolio lengkap kendaraan terbarunya. Ada lima mobil yang diluncurkan di pameran terbesar di Asia Tenggara ini. Kelima mobil tersebut antara lain GLA-Class (GLA 200 Sport), The new C-Class (C 200 Avantgarde dan C 250 AMG), CLS-Class (CLS 400 AMG Dynamic), dan kendaraan berperforma tinggi, E 63 AMG S. Total ada 13 mobil yang ditampilkan di ajang IIMS 2014 ini. Penjualan Mercedes-Benz pada periode Januari-Agusturs 2014 mencapai 2.127 unit.