Siapa yang tak kenal dengan destinasi wisata kelas dunia yakni Maldives atau Maladewa. Kepulauan tropis ini telah begitu lama dikenal dengan keindahan alamnya yang memesona. Meski keberadaannya sebagai pulau terpencil, destinasi wisata yang disebut sebagai “The Sunny Side of Life” ini telah melakukan beragam langkah strategis di industri pariwisata.
Maldives terus berupaya melakukan adaptasi ke seluruh aspek pariwisata, termasuk dalam ranah keberlanjutan lingkungan. Sebagai global leader dalam industri pariwisata, Maldives aktif dalam menyuarakan krisis iklim yang tengah mengancam masyarakat dunia.
Bahkan, Pemerintah Maldives berkomitmen untuk melindungi setidaknya satu terumbu karang, satu hutan bakau, dan satu pulau tak berpenghuni.
Negara kepulauan yang disebut juga dengan Maladewa ini memiliki tiga Cagar Biosfer UNESCO yakni Fuvahmulah, Atol Addu, dan Atol Baa. Ketiga Cagar Biosfer UNESCO tersebut memiliki kehidupan bawah laut yang beragam dan begitu terkenal di dunia.
BACA JUGA: Maladewa: Surga Tropis yang Muslim Friendly
Dengan kekayaan keanekaragaman hayati yang dimiliki, Pemerintah Maldive menjalin kerja sama dengan Blue Prosperity Coalition untuk merancang strategi perlindungan bawah laut dan membangun blue economics yang berkelanjutan.
Diketahui, terdapat 130 kawasan yang dilindungi hingga akhir tahun 2023 dan 82 kawasan dilindungi selama 5 tahun terakhir. Pemerintah Maldives juga melibatkan para pelaku usaha resor, hotel butik, dan liveaboard di wilayahnya untuk turut berpartisipasi dalam menjalankan pariwisata berkelanjutan.
BACA JUGA: Negara Terbaik untuk Bekerja dari Mana Saja, Kenapa Tidak Maladewa?
Rangkaian program pun dilakukan, mulai dari konservasi terumbu karang, pencegahan erosi, hingga bahu membahu dalam meningkatkan awareness wisatawan. Lebih lanjut, pemerintah Maldives juga memberlakukan Green Tax yang wajib dibayarkan oleh wisatawan saat menginap di resor, hotel, kapal, dan guest house. Pendapatan pajak tersebut nantinya akan digunakan untuk biaya konservasi.
Beragam langkah strategis ini dilakukan oleh Maldives karena meyakini pihaknya adalah acuan bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan. Langkah ini juga bertujuan untuk memposisikan pariwisata sebagai industri yang bukan hanya menguntungkan dari sisi ekonomi. Namun juga dapat hidup berdampingan secara harmonis dengan lingkungan alam, sumber daya budaya, dan nilai-nilai masyarakatnya.