Manfaatkan Situasi Pasar, Indonesia Properti Expo 2022 Siap Digelar

marketeers article

PT Bank Tabungan Negara (BTN), DPD REI DKI Jakarta, dan Adhouse Clarion Events menyiapkan gelaran Indonesia Properti Expo yang akan digelar pada 14-22 Mei 2022. Pameran tersebut akan mengambil tempat di Jakarta Convention Center, Senayan. Gelaran ini menjadi fasilitas bagi setiap developer, untuk memanfaatkan momentum meningkatnya permintaan pasar properti seiring kondusifnya situasi pandemi di Tanah Air.

Tidak hanya menjadi sarana penawaran dan unjuk kapasitas pengembang dalam penyediaan hunian, Indonesia Properti Expo menyajikan beragam inovasi terbaru. Termasuk berbagai jenis hunian serta ketersediaan fasilitas hunian yang menjadi impian generasi muda. Ragam inovasi itu diharapkan mendorong tercapainya target penjualan hunian pada tahun 2022 ini.

“Indonesia Properti Expo 2022 merupakan realisasi dari tingginya permintaan pasar properti yang ditunggu masyarakat. Baik yang sedang mencari beragam jenis hunian untuk dijadikan tempat tinggal sendiri maupun untuk tujuan investasi,” kata Vice President Adhouse Clarion Event Gad Permata, dalam keterangan resminya kepada awak media.

Gelaran Indonesia Properti Expo 2022 melibatkan 60 peserta developer dan menampilkan 600 proyek properti dengan pilihan harga mulai dari Rp 168 juta. Terdapat juga pilihan jangka waktu kredit mulai dari 15 hingga 30 tahun. BTN memasang target perolehan izin Prinsip KPR baik subsidi maupun non-subsidi sebesar Rp 3 triliun selama pameran digelar.

“Tahun ini saat yang tepat untuk membeli properti karena banyak faktor yang membuat investasi properti menarik. Karena penawaran suku bunga rendah dan uang muka KPR semakin terjangkau, setelah aturan relaksasi Loan to Value sejak masa pandemi. Variasi hunian strategis terutama di wilayah Jabodetabek semakin banyak karena sarana dan prasarana transportasi sudah mulai tersedia,” kata Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menambahkan.

Dalam momentum Indonesia Properti Expo 2022, BTN akan memberikan promosi khusus bagi calon konsumen seperti keringanan suku bunga dan uang muka terjangkau. Penawaran itu diharapkan mendorong kehadiran dan antusiasme pembeli rumah pertama (first house buyer). Apalagi dengan adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPNDTP) di sektor properti.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2021 sendiri sudah mencatatkan kekurangan perumahan (backlog) utamanya MBR terealisasi hingga 1.105.707 unit. Angka tersebut membuat kontribusi ketersediaan rumah MBR mencapai 75%, sementara hunian non-subsidi mengisi 25% sisanya.

Adhouse Clarion Event sebagai penyelenggara pameran juga memastikan penerapan protokol kesehatan selama acara, meski kondisi penularan Covid-19 cenderung menurun. Kebijakan itu didukung dengan penyediaan fasilitas pembayaran, sehingga memudahkan proses transaksi secara fisik selama acara berlangsung.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related