Marketeers OMNI Brands of the Year 2023: Omnichannel Marketing Jadi Kunci Sukses di Era Phygital

marketeers article
Iwan Setiawan, CEO Marketeers, dalam pembukaan Marketeers OMNI Brands of the Year 2023 di CGV fx Sudirman, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Sebagian besar masyarakat konsumen di era sekarang, khususnya segmen muda, menjalankan gaya hidup phygital. Istilah phygital merupakan gabungan dari physical dan digital. Ini mengacu pada kehidupan masyarakat kekinian yang ditandai dengan interaksi fisik dan digital sekaligus. Oleh karena itu, merek harus bisa hadir dan melayani pelanggannya di setiap titik perjalanan mereka (customer journey), baik secara offline maupun online.

Tren phygital ini semakin menguat pascapandemi yang berlangsung lebih dari dua tahun lalu. Di sini, masyarakat sudah terbiasa dengan aktivitas online, entah itu belanja, menggelar rapat, berinteraksi, namun sekarang mereka mulai kembali beraktivitas secara offline tanpa meninggalkan online.

“Saat ini, bila hanya mengandalkan digital marketing, Anda akan ketinggalan. Demikian juga kalau hanya mengandalkan layanan fisik saja. Sekarang eranya sudah berubah menjadi era phygital marketing yang merupakan hybrid dari fisik dan digital. Dan, bila ingin sukses, merek perlu melakukan pendekatan secara Omni yakni menggabungkan antara online dan offline atau sentuhan teknologi dan manusia,” kata Iwan Setiawan, CEO Marketeers, dalam pembukaan ajang Marketeers OMNI Brands of the Year 2023 di CGV fx Sudirman, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Iwan menambahkan, phygital marketing biasanya nampak dalam dua fase pelanggan, yakni fase pencarian (discovery) dan fase transaksi. Dari sini, dibedakan dua pendekatan, yakni pendekatan phygital marketing, yakni webrooming (pencarian secara online dan transaksinya offline) dan showrooming (pencarian secara offline dan transaksi online). Menyitir survei yang dilakukan Transcosmos (2019), Iwan mengatakan tren phygital marketing saat ini sudah mulai marak di negara-negara Asia, termasuk Indonesia yang diwakili oleh Kota Jakarta.

BACA JUGA: Marketeers Youth Choice Award (YCA) 2023: Merek-Merek Pilihan Gen Z

“Sekarang, tren ini meluas tidak hanya dalam aktivitas berbelanja, namun meluas ke hampir seluruh aspek kehidupan kita, seperti food delivery, digital banking, electronic wallet, content consumption, telehealth, virtual tourism, dan sebagainya,” kata Iwan.

Kunci sukses dalam menerapkan phygital marketing, sambung Iwan, adalah omnichannel. Di sini, seluruh kanal baik online maupun offline, digunakan secara terintegrasi. Dalam strategi ini, merek sebaiknya berfokus pada customer journey dan bukan kanalnya. Iwan mencontohkan tiga tren kekinian omnichannel ini, yakni checkout instant, virtual showrooming, dan in-store discovery. “Kalau merek hanya mengandalkan digital marketing, merek akan kehilangan 60-80% calon pelanggan. Saat ini, saatnya melakukan phygital marketing,” pungkas Iwan.

Para Pemenang

Marketeers OMNI Brands of the Year kembali digelar untuk kelima kalinya. Ini merupakan ajang penghargaan dari Marketeers untuk merek atau perusahaan yang selama setahun terakhir sukses dalam melakukan pendekatan omnichannel marketing, baik itu produk, layanan, komunikasi pemasaran, aktivasi perusahaan, dan sebagainya.

Pada tahun ini ada puluhan proposal pendaftaran yang masuk untuk mengikuti proses penilaian. Ada empat kriteria penilaian, yakni Creativity (sejauh mana pendekatan Omni yang dilakukan merek itu unik bila dibandingkan dengan program sejenis), Innovation (kebaruan, fungsionalitas, dan nilai tambah yang diusung), Reach (jangkuan program dan layanan), dan Impact (dampak nyata bagi perusahaan, pelanggan, dan masyarakat).

Setelah melalui proses kurasi dan penilaian yang panjang, dewan juri Marketeers menetapkan 19 pemenang Marketeers OMNI Brands of the Year 2023. Berikut para pemenangnya:

19 pemenang Marketeers OMNI Brands of the Year 2023 (Dok. Marketeers)

 

Related