Mayora Hadir Secara Kreatif

marketeers article

Banyak orang yang berasumsi bahwa setiap permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan di masa pandemi adalah beralih ke platform digital. Asumsi tersebut memang ada benarnya, namun bukan segalanya. Pasalnya, bila bicara soal pasar, khususnya di industri fast-moving consumer goods (FMCG), peran ranah konvensional masih cukup besar. Paling tidak, ini yang dialami oleh salah satu pemain besarnya, Mayora. 

Fika Darana, Marketing Director Wafer & Candy PT Mayora Indah Tbk., mengungkapkan bahwa selama pandemi, FMCG masih memiliki peluang besar untuk terus tumbuh. “Perubahan kebiasaan konsumen memang ada, tetapi pada dasarnya tidak banyak yang berubah terkait konsumsi mereka pada produk-produk FMCG,” katanya.

Berbeda dengan industri lainnya, sektor FMCG menghasilkan produk-produk konsumsi yang bisa dikatakan kebutuhan mendasar manusia. Misalnya, terkait produk makanan, sebelum pandemi seseorang makan tiga kali sehari bukan berarti orang tersebut menguranginya menjadi dua kali sehari.

Meski begitu, bukan berarti Mayora melewatkan e-commerce dalam upaya pemasaran dan penjualan produk mereka. Kehadiran produk-produk Mayora di berbagai saluran penjualan ini merupakan upaya perusahaan untuk memastikan mereka hadir di setiap touchpoint konsumen. Pasalnya, ketika berada di bisnis yang bergerak dalam penjualan produk, perusahaan harus memastikan ketersediaan setiap produk di setiap saluran penjualan, online maupun offline.

“Saat terjadi pandemi, kami fokus pada pengadaan barang. Kami ingin memastikan Mayora punya stok yang cukup. Terlebih lagi jika terjadi lockdown. Kami harus bisa mengantisipasi hal tersebut,” ungkap Fika.

Tapi, yang bisa disoroti dari pandemi ini adalah perubahan kebiasaan seperti bepergian ke luar rumah. Inilah yang mendapat perhatian khusus dari Mayora. Penyebaran virus memunculkan kekhawatiran dari masyarakat untuk bepergian terlalu lama atau sering, contohnya untuk membeli kebutuhan seperti makanan atau camilan. 

Hal itu dijawab Mayora dengan menghadirkan produk kemasan besar seperti family pack atau share pack. Pilihan kemasan ini menunjukkan bahwa inovasi yang dihadirkan merek tidak harus selalu baru, tetapi bisa dengan sedikit penyesuaian dengan melihat permintaan dan kebutuhan pasar yang ada.

“Kebutuhan masyarakat secara menyeluruh sebenarnya tidak banyak berubah. Sebagai pemain di industri ini, kami harus lebih jeli untuk melihat peluang,” tutur Fika.

 

Selengkapnya di majalah Marketeers Edisi Desember 2021.

Related