Memahami Liabilities: Arti dan Cara Pengukurannya

marketeers article
Ilustrasi liabilities. (FOTO: 123rf)

Liabilities adalah istilah dalam akuntansi yang merujuk pada kewajiban finansial suatu perusahaan atau individu yang harus dibayarkan kepada pihak lain. Liabilities dapat berupa hutang kepada pemasok, gaji yang belum dibayar kepada karyawan, pajak yang belum dibayarkan kepada pemerintah, dan sebagainya.

Apa yang dimaksud dengan liabilities?

Dalam laporan keuangan suatu perusahaan, liabilities termasuk salah satu komponen penting yang harus dilaporkan secara jelas dan terperinci. Liabilities biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun, seperti utang dagang, gaji karyawan yang belum dibayar, dan pajak yang harus dibayarkan dalam waktu dekat. Sementara itu, kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun, seperti pinjaman bank jangka panjang dan utang obligasi.

Untuk mengelola liabilities dengan baik, perusahaan perlu melakukan manajemen kas yang efektif dan mengendalikan pengeluaran secara hati-hati. Perusahaan juga perlu memperhatikan kondisi pasar dan persaingan, serta mempertimbangkan risiko-risiko yang dapat memengaruhi kewajiban dan likuiditas perusahaan.

BACA JUGA: Gandeng Sequis, PermataBank Rilis Reksa Dana Pasar Uang Baru

Dalam akuntansi, liabilities juga memiliki hubungan yang erat dengan ekuitas atau modal perusahaan. Kewajiban yang besar dapat menurunkan ekuitas perusahaan, sedangkan kewajiban yang lebih rendah dapat meningkatkan ekuitas perusahaan.

Bagaimana pengukuran liabilitas?

Pengukuran liabilitas dilakukan dengan cara menghitung nilai kewajiban finansial yang dimiliki oleh perusahaan atau individu pada suatu waktu tertentu. Pengukuran ini penting dilakukan agar pemegang saham atau investor dapat memperoleh informasi yang akurat dan jelas mengenai kewajiban finansial yang dimiliki oleh perusahaan atau individu.

Pengukuran liabilitas dilakukan dengan menggunakan prinsip akuntansi yang disebut dengan prinsip pengakuan kewajiban. Prinsip ini menyatakan kewajiban harus diakui pada saat terjadi suatu peristiwa atau transaksi yang mengakibatkan perusahaan atau individu memiliki kewajiban finansial.

Pengukuran liabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, tergantung pada jenis liabilitas yang dimiliki oleh perusahaan atau individu. Untuk kewajiban jangka pendek, pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan nilai nominal atau nilai yang harus dibayar pada saat jatuh tempo. 

Sementara itu, untuk kewajiban jangka panjang, pengukuran dilakukan dengan menggunakan nilai sekarang atau present value dari total kewajiban yang harus dibayar pada masa depan.

BACA JUGA: Memahami Rasio: Pengertian dan Rumusnya dalam Bisnis

Pengukuran liabilitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan, seperti rasio utang terhadap ekuitas atau debt-to-equity ratio. Rasio ini dapat digunakan untuk memperoleh informasi mengenai tingkat kewajiban finansial yang dimiliki oleh perusahaan atau individu, dan juga dapat digunakan untuk membandingkan tingkat kewajiban finansial dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

Dalam pengukuran liabilitas, perusahaan atau individu juga harus memperhatikan risiko yang terkait dengan kewajiban finansial yang dimiliki. Risiko ini dapat berasal dari perubahan kondisi pasar, fluktuasi suku bunga, atau perubahan regulasi pemerintah yang dapat mempengaruhi nilai kewajiban finansial. 

Oleh karena itu, pengukuran liabilitas harus dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan informasi yang akurat dan terperinci.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related