Memahami Pengaruh Nilai Buku dalam Sebuah Perusahaan

marketeers article
Ilustrasi nilai buku. (FOTO: 123rf)

Dalam perusahaan, nilai buku adalah jumlah aset perusahaan yang tercatat dalam buku akuntansi setelah dikurangi dengan nilai depresiasi dan liabilitas. Nilai buku juga dapat diartikan sebagai nilai aset perusahaan jika semua aset tersebut dijual pada harga pasar saat ini dan semua kewajiban perusahaan terbayar. 

Nilai buku sering digunakan oleh perusahaan untuk menentukan harga jual aset, menilai kinerja keuangan, dan menentukan kebijakan dividen. Namun, perlu diingat nilai buku tidak selalu mencerminkan nilai aktual dari aset perusahaan.

Perusahaan perlu melakukan penilaian aset secara teratur untuk memastikan nilai buku yang tercatat akurat dan sesuai dengan nilai aktual dari aset perusahaan.

Apa perbedaan nilai buku dan nilai wajar?

Dalam perusahaan, nilai buku dan nilai wajar adalah dua konsep yang berbeda dan sering kali digunakan untuk tujuan yang berbeda pula. Nilai buku merujuk pada jumlah aset perusahaan yang tercatat dalam buku akuntansi setelah dikurangi dengan nilai depresiasi dan liabilitas.

Sementara itu, nilai wajar adalah harga yang akan diterima oleh perusahaan jika mereka menjual aset tersebut pada pasar bebas dengan syarat pembeli dan penjual bersifat rasional dan saling mengetahui informasi yang relevan. Dengan kata lain, nilai wajar mencerminkan harga aktual dari aset perusahaan yang mungkin berbeda dengan nilai buku yang tercatat dalam buku akuntansi.

BACA JUGA: BCA Salurkan Buku senilai Rp 2,55 Miliar

Perbedaan antara nilai buku dan nilai wajar penting dalam beberapa konteks, seperti penentuan harga jual aset atau penilaian kinerja keuangan perusahaan. Misalnya, jika perusahaan ingin menjual aset, mereka dapat menggunakan nilai wajar untuk menentukan harga jual yang tepat dan menghindari keuntungan atau kerugian yang tidak perlu.

Di sisi lain, nilai buku sering digunakan dalam pelaporan keuangan perusahaan dan dalam menentukan kebijakan dividen. Namun, perlu diingat baik nilai buku maupun nilai wajar tidak selalu mencerminkan nilai aktual dari aset perusahaan.

Perusahaan perlu melakukan penilaian aset secara teratur untuk memastikan nilai buku dan nilai wajar yang tercatat akurat dan sesuai dengan nilai aktual dari aset perusahaan.

Apakah nilai buku bisa minus?

Dalam perusahaan, nilai buku dapat menjadi minus jika nilai aset yang tercatat dalam buku akuntansi lebih kecil dari jumlah liabilitas perusahaan. Hal ini dapat terjadi ketika nilai aset perusahaan menurun secara signifikan atau ketika perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar sehingga jumlah liabilitas yang harus dibayar melebihi jumlah aset yang dimiliki. 

Dalam hal ini, nilai buku menjadi minus dan dikenal sebagai modal kerugian atau defisit. Nilai buku minus dapat menyebabkan masalah keuangan bagi perusahaan karena dapat menurunkan kepercayaan investor dan kreditor pada perusahaan tersebut. 

Selain itu, nilai buku minus juga dapat memengaruhi kemampuan perusahaan dalam memperoleh pembiayaan dan menimbulkan risiko bagi pemilik perusahaan jika perusahaan harus membayar kewajiban yang lebih besar dari jumlah aset yang dimilikinya.

BACA JUGA: Spirit Punokawan dan Lima Pandawa Jadi Inti Buku Entrepreneurial Marketing

Oleh karena itu, perusahaan harus berhati-hati dalam mengelola risiko dan memastikan nilai buku selalu positif atau setidaknya mencerminkan nilai aktual dari aset perusahaan. Perusahaan juga perlu melakukan penilaian aset secara teratur dan melakukan pengelolaan keuangan yang baik untuk menghindari terjadinya nilai buku minus. 

Jika nilai buku minus sudah terjadi, perusahaan perlu melakukan tindakan perbaikan dan strategi pemulihan keuangan untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan dan menghindari kerugian lebih lanjut.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related