Memandang Clickbait Marketing dari Kacamata Behavioral Science

marketeers article
Ilustrasi Clickbait Marketing (Sumber: dmvasilenko77 123RF.com)

Clickbait marketing adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan cara mengundang rasa penasaran publik. Strategi yang satu ini erat kaitannya dengan konten bisnis.

Seperti diketahui, clickbait identik dengan upaya menarik perhatian audiens melalui judul suatu konten, padahal isi dari konten tersebut tidak sesuai dengan judul.

Ignatius Untung selaku Praktisi Marketing & Behavioral Science memberikan penjelasannya mengenai strategi marketing yang satu ini. Menurutnya, melalui clickbait adalah suatu strategi dengan memberikan informasi yang terbatas unuk mengundang rasa penasaran audiens.

BACA JUGA Inclusive Marketing: Bangun Citra Merek dengan Angkat Isu Inklusivitas

“Dalam clickbait ini ada upaya untuk menimbulkan scarcity pada pelanggan agar tertarik dan merasa butuh untuk membelinya,” ujar Untung dalam video program Market Think di kanal YouTube Marketeers TV.

Dalam behavioral science, Untung menambahkan, strategi ini sama halnya dengan zegarnik effect, yakni melempar sebagian informasi yang sisanya disimpan supaya orang tertarik untuk mencari tahu lebih dalam.

Kembali lagi, clickbait marketing bertujuan untuk mendapatkan attention melalui konten-konten tersebut. Untung juga menyampaikan, penerapan strategi ini dalam konten bisnis pun sah-sah saja dilakukan.

Karena, judul konten yang eye catching serta provokatif cenderung lebih banyak menarik perhatian audiens. Kendati demikian, penting juga untuk memahami kekurangan dan kelebihan dari clickbait marketing.

BACA JUGA 3 Cara Efektif Membuat Konten Marketing yang Relate dengan Audiens

Clickbait marketing ini memiliki kemungkinan hasil yang positif dan negatif,” jelas Untung.

Adapun kemungkinan positif dari strategi ini adalah kemampuan attention grabber yang cukup kuat. Pasalnya, konten yang dihadirkannya cenderung mampu mencuri perhatian banyak orang.

Di sisi lain, strategi ini juga memiliki kemungkinan yang buruk. “Strategi ini (clickbait marketing) memiliki kemungkinan performa yang baik di jangka pendek, namun untuk jangka panjang masih tanda tanya,” tutur Untung.

Risikonya, ketika marketeer terus menerus menggunakan strategi ini, akhirnya akan dianggap penipu. Bahkan, bukan tidak mungkin membuat publik menolak dan menghindar dari iklan dari brand tersebut.

“Jika audiens telah menolak, tentu saja akan berdampak fatal bagi suatu merek,” lanjut Untung. Oleh karena itu, Untung menekankan untuk mempertimbangkan risiko jangka panjang sebelum menerapkannya.

“Kalau berpikir jangka panjang, bukan sekadar memikirkan gimana caranya mendapatkan attention hari ini tapi selanjutnya juga brand tidak masuk ke dalam blacklist,” tutup Untung.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related