Mendag Zulhas Beri Waktu 3 Bulan Uji Coba Tokopedia dan TikTok

marketeers article
Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan RI. Sumber gambar: Marketeers/Tri Kurnia Yunianto.

Tokopedia dan media sosial TikTok telah resmi bergabung untuk merambah industri e-commerce di Indonesia. Hal ini dilakukan usai TikTok memberikan suntikan modal senilai US$ 1,5 miliar atau setara Rp 23,4 triliun (kurs Rp 15.616 per US$).

Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan menuturkan pemerintah memberikan waktu uji coba kepada TikTok dan Tokopedia selama tiga hingga empat bulan ke depan. Setelah itu, akan dilakukan evaluasi mendalam dampaknya terhadap produk lokal serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM).

BACA JUGA: Masuk E-commerce, TikTok Shop Investasi ke GoTo Senilai Rp 23 Triliun

“Nanti kita lihat hasilnya seperti apa. Sudah ada tim penilainya sendiri,” kata sosok yang akrab disapa Zulhas dalam konferensi pers di Tokopedia Tower, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Zulhas mengeklaim dengan bergabungnya TikTok bersama Tokopedia tidak membuat produk lokal dan UKM terancam. Justru sebaliknya, produk lokal makin diuntungkan dengan kian mudahnya produk dijual secara online.

BACA JUGA: TikTok Copot Jutaan Akun Palsu Terkait Konflik Israel Hamas

Di sisi lain, pemerintah juga menjamin impor produk-produk murah bakal dipersulit. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023.

Dalam aturan tersebut, kata Zulhas, barang-barang impor, seperti makanan wajib mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta memiliki izin edar. Kemudian, apabila produk kecantikan harus memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selanjutnya, untuk produk elektronik dan manufaktur, pemerintah mewajibkan ada layanan purnajual dan harus memiliki sertifikat standar nasional Indonesia (SNI). Seluruh proses impor, nantinya wajib melewati bea dan cukai.

“Ada empat produk yang boleh secara langsung impor dari luar negeri atau yang disebut positive list yaitu buku, film, software, dan musik. Selain keempat barang itu tidak boleh masuk secara langsung,” ujarnya.

Zulhas mendorong seluruh pelaku UKM untuk segera onboarding menuju layanan digital atau e-commerce. Tujuannya agar bisa bertahan di tengah ketatnya persaingan bisnis era digital seperti saat ini.

“Ayo manfaatkan momen ini karena e-commerce dan dunia digital tidak mungkin lagi dihindari,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related