Mengenal Fameo Sebagai Perantara Antara Brand dan Influencer

profile photo reporter Ellyta Rahma
EllytaRahma
15 September 2020
marketeers article

Kekuatan konten dan platform digital membentuk peluang baru di industri pemasaran. Bersamaan dengan perkembangan konten, content creator dapat memiliki penggemar dan membentuk pasarnya sendiri. Hal ini mendorong tren influencer marketing pada beberapa tahun terakhir.

Laporan dari Bussines Insider Intelligence mengatakan brand cenderung menghabiskan hingga US$ 15 miliar (Rp 222,4 triliun) untuk strategi influencer marketing pada tahun 2022. Artinya, ada prediksi bahwa strategi ini akan terus tumbuh. Sehingga, bisa menciptakan peluang baru.

Peluang ini nyatanya telah dilirik oleh Bruno Hasson. Lelaki ini mengenalkan Fameo sebagai aplikasi pemesanan video ucapan dan endorsement selebriti. Pada peresmiannya, Selasa (15/09/2020), Bruno menargetkan aplikasi ciptaannya ini untuk memberikan layanan end-to-end untuk brand dalam menjalankan strategi influencer marketing mulai dari daftar endorser hingga metode untuk menjalankan kampanye efektif.

“Cara kerja aplikasi ini sama seperti manajemen influencer yang ada saat ini. Kini, pasar influencer masih sangat tersegmentasi, namun keinginan brand untuk berinvestasi dalam influencer marketing sangat tinggi. Brand cenderung tidak percaya diri untuk berinvestasi pada influencer dengan dampak yang belum pasti. Di sinilah Fameo berperan. Kami menjadi penyedia solusi yang menghubungkan brand, influencer, dan penggemar,” jelas Bruno.

Diluncurkan sejak tiga bulan lalu, kini Fameo telah meraih sejumlah pencapaian. Di antaya ada 4.293 pengguna terdaftar, 31% pesanan berulang, dan lebih dari 228.000 kali kunjungan pada situs web Fameoapp.com. Selain itu, Fameo juga telah melakukan prototype kerja sebanyak 1,.629 transaksi, setara dengan 425 tanlenta influencer.

“Kami perlu memastikan bahwa kami benar-benar membantu setiap brand mengembangkan kampanye yang menargetkan setiap tahapan penjualan. Tidak hanya awareness, tapi juga kami harus bisa membantu brand meningkatkan konversi,” kata Nicole Przybyiski, Co-Founder Fameo.

Fameo terus menargetkan ekspansi bisnis di pasar influencer marketing di Indonesia. Salah satu caranya dengan membangun komunitas influencer. Bruno menambahkan, pihaknya juga tengah menawarkan solusinya kepada sejumlah brand dan influencer agar bergabung ke dalam ekosistemnya.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related