Mengintip Konsep Tebet Eco Park yang Dibangun Astra Land

marketeers article

Warga DKI Jakarta akan memiliki ruang terbuka hijau baru. Pasalnya, proses revitalisasi Taman Kota Tebet di Jakarta Selatan menjadi Tebet Eco Park akan segera rampung. Dalam waktu dekat dapat segera diresmikan dan dinikmati masyarakat umum. Tebet Eco Park ini merupakan projek kewajiban pengembang dari PT Award Global Infinity selaku anak perusahaan dari PT Astra Land Indonesia.

Proyek yang berada di bawah asuhan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta kini sudah mencapai tahap akhir. Sesuai rencana, revitalisasi Taman Tebet menjadi Tebet Eco Park diperkirakan rampung pada akhir Februari 2022 dan akan diresmikan oleh Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta.

“Saat ini sudah mencapai tahap penyelesaian. Rencananya dapat dibuka untuk umum pada Maret 2022,” tutur Suzi Marsitawati, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.

Tebet Eco Park akan hadir jauh berbeda dari kondisi sebelumnya. Sarana ini sekaligus merupakan salah satu kegiatan climate action yang dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam menjalankan Sustainable Development Goals (SDGs).

Berdiri di atas lahan seluas 7 ha, Tebet Eco Park terbagi menjadi dua bagian, yaitu sisi utara dan selatan. Pada sisi selatan taman, terdapat eksisting kebun bibit yang dikembangkan menjadi zona Wetland Boardwalk, Community Garden, forest buffer dan swamp playground. Wetland boardwalk ini ditujukan untuk membantu menahan laju air dan meningkatkan retensi air.

Pada Community Garden terdapat pintu masuk utama Area Selatan dengan pavilion yang dilengkapi dengan fasilitas untuk kegiatan sosial masyarakat di sekitar Tebet. Swamp Playground atau area bermain anak dengan beragam permainan dan viewing deck akan hadir dengan memanfaatkan perbedaan kontur.

Untuk area playground terbagi ke dalam tiga zona, yaitu Zona Petualangan yang akan menghadirkan sarana permainan yang memicu gerak anak dan melatih kelincahan seperti labirin atau memanjat tiang dan kayu. Uniknya, konsep taman bermain anak menggunakan inspirasi gerak hewan-hewan seperti meluncur bagai ular, melompat bagai katak, memanjat bak tupai, dan bergelantungan bak kelelawar.

Lalu ada Zona Eksplorasi yang menghadirkan berbagai permainan yang akan melatih kelincahan motorik anak sambil menggugah rasa ingin tahunya pada alam. Zona ketiga, yakni  Zona Leisure. Zona ini mengakomodasi kegiatan olahraga bagi pengunjung dengan menyediakan peralatan olahraga yang dapat digunakan oleh publik secara gratis. Selain itu terdapat juga area untuk duduk bersantai dan menikmati suasana taman.

Beralih pada bagian utara taman, terdapat TEP Plaza, thematic garden, dan community lawn. TEP plaza berfungsi sebagai area drop-off atau penerima kunjungan, dilengkapi dengan bangunan pavilion, amphitheatre, fasilitas parkir, dan UMKM.

TEP Plaza merupakan fasilitas publik yang juga berperan sebagai landmark area utara Taman Tebet. Kehadiran TEP Plaza ini juga sebagai respons terhadap kegiatan komunitas masyarakat, seperti penjual tanaman yang berada di jalan sekitar taman dan kegiatan ekonomi mikro lainnya yang dikurasi sesuai dengan konsep Tebet Eco Park.

Selanjutnya, di seberang TEP Plaza terdapat area dengan kepadatan eksisting pohon Leda yang dimanfaatkan sebagai Thematic Garden. Area ini berfungsi sebagai taman rekreasi dengan berbagai pola tanaman. Sedang Community Lawn dihadirkan sebagai area untuk kegiatan publik di lapangan, dengan open lawn yang dibuat interaktif.

Dan untuk memberikan kemudahan akses, Tebet Eco Park juga dilengkapi dengan infinity Link bridge yang menyatukan Taman Tebet Utara dan Taman Tebet Selatan yang selama ini terpisah Jalan Tebet Raya.

“Dua sisi Tebet Eco Park akan dihubungkan dengan jembatan merah-orange yang melingkar membentuk symbol infinity. Hal unik yang menjadi trademark Tebet Eco Park adalah keberadaan pohon Leda yang memiliki beragam warna pada batang pohonnya,” tutur Wibowo Muljono Presiden Direktur PT Astra Land Indonesia.

Program revitalisasi Taman Kota Tebet juga termasuk naturalisasi sungai di sepanjang taman dengan pelebaran dan perubahan profil sungai. Harapannya agar bisa menampung air hujan lebih besar secara kapasitas di bagian flood way dan flood plain serta dapat memperbaiki kualitas air dengan pendekatan bio-engineering pada bagian embankment sungai dan mengembalikan habitat sungai.

Mengusung konsep Eco Park, Tebet Eco Park diposisikan sebagai sebuah ekosistem yang berperan dalam penjagaan kualitas alamiah dari kawasan (contohnya air, udara, dan tanah). Diharapkan pula, taman ini dapat memicu terjadinya kegiatan-kegiatan masyarakat sambil secara konsisten menggerakkan mereka untuk terus terkoneksi dan belajar dari alam.

Related