Menilik Garda Terdepan Alur Prinsip Ekonomi Sirkular Danone-Aqua

marketeers article
Pemaparan prinsip ekonomi sirkular Danone-Aqua dalam kunjungan media ke Tulungagung, Jawa Timur. (FOTO: Medikantyo Adhikresna/Marketeers)

Danone-Aqua mengembangkan prinsip ekonomi sirkular sebagai bentuk dukungan nyata terkait komitmen pemerintah mengurangi sampah ke laut. Upaya perwujudan prinsip tersebut dilakukan, dengan menekankan tiga langkah penting. Mulai dari aspek pengumpulan, edukasi, hingga inovasi dalam menghasilkan produk yang menggunakan kemasan berbahan kandungan hasil daur ulang sepenuhnya.

Alur langkah pelaksanaan prinsip ekonomi sirkular Danone-Aqua, berawal dari proses pengumpulan sampah botol plastik dari berbagai wilayah. Salah satu fasilitas pengumpulan yang menjadi garda terdepan sistem ekonomi sirkular ini, adalah Bangoan Bumi Lestari Collection Center. Fasilitas yang terletak di Bangoan, Tulungagung ini menjadi salah satu kontributor bahan baku botol air mineral Danone-Aqua berbahan plastik daur ulang terbesar.

Fasilitas pengumpulan bahan baku tersebut, menyortir botol bekas pakai berbahan plastik jenis PET untuk diproses menjadi bahan siap olah. Namun, tidak semua botol bekas pakai berbahan plastik PET dapat disiapkan menjadi bahan baku kemasan air mineral Danone-Aqua. Syarat utamanya, botol bekas pakai tersebut harus berwarna bening serta bebas bahan kontaminan dari berbagai bentuk.

“Tujuan dari prinsip ekonomi sirkular Danone-Aqua singkatnya adalah mewujudkan alur dari botol ke botol atau menggunakan kemasan botol baru berbahan plastik PET bekas pakai yang diolah dengan standar food grade tanpa menambahkan bahan baru. Sehingga kami menyortir plastik tanpa kontaminan baik label, bekas cat, hingga benda asing,” ujar Tris Widiatmoko, pengelola dan pemilik Bangoan Bumi Lestari Collection Center, kepada awak media termasuk Marketeers.

Proses penyortiran botol plastik bekas pakai
Proses penyortiran botol plastik bekas pakai di Bangoan Bumi Lestari Collection Center, Tulungagung, Jawa Timur. (FOTO: Medikantyo Adhikresna/Marketeers)

Sosok yang akrab disapa Moko ini mengungkap pihaknya tidak membedakan merek asal botol kemasan berbahan PET bekas pakai yang disortir. Asalkan mampu memenuhi standar bahan baku food grade sesuai ketentuan PT Veolia Services Indonesia sebagai pabrik pembuat kemasan nantinya. Sementara itu, botol yang tidak lolos penyortiran akan diolah serta ditawarkan kembali ke pihak lain.

Moko menyebut dalam sehari aktivitas penyortiran botol bekas pakai dalam fasilitas yang dikelola olehnya, mampu menyentuh 30 balok berukuran rata-rata 150 kilogram. Operasional penyortiran botol bekas pakai berbahan plastik PET ini melibatkan kurang lebih 50 tenaga kerja, serta dukungan dua mesin press dengan kapasitas masing-masing mencapai kisaran 180 kilogram.

Kontribusi dari Bangoan Bumi Lestari Collection Center untuk alur prinsip ekonomi sirkular Danone-Aqua tergolong besar. Pasalnya, kiriman fasilitas tersebut menyumbang 31,19% bahan baku pabrik pengolahan botol plastik air mineral Danone-Aqua dari PT Veolia Services Indonesia. Berdasarkan data hingga Mei 2022, kontribusi itu menjadi yang terbesar dibandingkan fasilitas serupa di Surabaya, Semarang, Jombang, Magelang, dan Probolinggo.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related