Menko Airlangga: RI Kantongi Potensi Investasi Senilai US$ 30 Miliar

marketeers article
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Foto: Lukas Biro Pers Sekretariat Presiden.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan investasi guna mengejar target pertumbuhan ekonomi di atas 5% setiap tahun. Hal ini dilakukan dengan mempermudah persyaratan dan perizinan yang diperlukan investor dalam menanamkan modalnya.

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengklaim saat ini pemerintah telah mendapatkan potensi investasi senilai US$ 30 miliar atau setara Rp 467,7 triliun (kurs Rp 15.593 per US$). Dia bilang potensi aliran modal itu masuk di berbagai sektor industri.

BACA JUGA: Populix: 72% Masyarakat Indonesia Sudah Mulai Berinvestasi

“Presiden Joko Widodo menginginkan agar perizinan industri, perizinan konstruksi, perizinan analisis dampak masalah lingkungan (Amdal) itu diberikan dalam waktu yang relatif singkat,” kata Airlangga melalui keterangannya, Rabu (7/12/2022).

Menurutnya, pemerintah akan terus mengejar potensi investasi tersebut agar segera terealisasikan. Sebab, pada tahun 2023 ditargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai angka 5,3% sesuai dengan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

BACA JUGA: Bahlil Lahadalia Usulkan Ada OPEC Negara Penghasil Nikel

“Di tahun 2023 forecast-nya di angka 5,3% sesuai APBN. Berbagai lembaga dunia baik itu OECD, IMF, World Bank, ADB, itu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kita antara 4,7 sampai 5,1% di tahun depan,” ujarnya.

Selain itu, Airlangga mengakui tingkat inflasi diperkirakan tetap terkendali hingga akhir tahun. Setelah sebelumnya berada pada angka 5,9%, 5,72%, dan 5,42%, Airlangga memperkirakan sampai akhir tahun inflasi berada di kisaran 5,34%-5,5%. 

Airlangga menambahkan keyakinannya bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi lantaran terus terkendalinya pandemi COVID-19. Apalagi tingkat vaksinasi terus meningkat dengan perincian dosis pertama sudah mencapai 86,8%, dosis kedua 74,3%, dosis ketiga 28,62%, dan dosis keempat sekitar 4%.

“Mengingat situasi yang ada, Kementerian Kesehatan akan melakukan sero survei lagi dan tentunya dengan sero survei pemerintah akan mengambil langkah-langkah lanjutan,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related