MG Akan Produksi New MG ZS EV di Indonesia Tahun Depan

marketeers article
New MG ZS EV. (FOTO: MG)

MG telah berkomitmen untuk ikut membangun ekosistem mobil listrik di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan membangun fasilitas produksi electric vehicle (EV) di dalam negeri.

Setelah melakukan beragam persiapan, fasilitas produksi MG itu bisa beroperasi pada tahun depan. Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Motor Indonesia mengatakan mobil listrik yang pertama diproduksi dalam fasilitas itu adalah New MG ZS EV.

“Ini merupakan langkah penting bagi kami dan industri otomotif Indonesia. New MG ZS EV tidak hanya membawa inovasi, tetapi juga membuka bab baru dalam elektrifikasi kendaraan di negara kita,” kata Arief Syarifudin dalam keterangan pers kepada Marketeers, Kamis (16/11/2023).

BACA JUGA:  Akan Dirakit di Indonesia, Harga Mobil Listrik MG Bisa Lebih Murah

Mobil SUV itu sendiri dirakit di fasilitas SAIC-GM-Wuling (SGMW) yang terletak di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Perakitan akan dimulai pada Februari 2024 secara Completely Knocked Down (CKD).

Menurutnya, fasilitas ini dilengkapi dengan teknologi terdepan, termasuk lini produksi otomatis, pusat pengujian kualitas, dan fasilitas perakitan baterai EV canggih.

“Kami menggunakan robotika modern dan sistem manajemen produksi berbasis kecerdasan buatan untuk efisiensi produksi yang unggul. Pabrik ini dirancang untuk mematuhi standar lingkungan internasional, dengan inisiatif, seperti penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang ramah lingkungan,” ujarnya.

BACA JUGA:  Saingi MG, NETA Meluncurkan Mobil Listrik dengan Harga Rp 300 Juta-an

Di satu sisi, perusahaan juga meyakini pabrik tersebut juga akan memberikan dampak pada berbagai aspek pada sektor otomotif di Indonesia secara keseluruhan. Mulai dari penguatan ekonomi nasional berkat potensi ekspor, perluasan lapangan kerja serta pertukaran pengetahuan dan teknologi untuk masyarakat Indonesia.

Pada tahap awal, perakitan produk SUV itu melibatkan komponen dalam negeri dengan porsi sebesar 40%. Kemudian, secara bertahap porsi itu akan terus ditingkatkan hingga 60%. 

Dengan begitu, aksi ini juga akan berdampak positif terhadap ekosistem industri otomotif secara lebih luas. Menurutnya, kehadiran fasilitas ini juga berperan membantu mengukuhkan posisi Indonesia di industri global yang menargetkan untuk menjadi basis elektrifikasi di Asia Tenggara.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related