Pariwisata Bangkit, Ini Strategi OYO Manfaatkan Peluang

marketeers article
Sumber: OYO

Minat masyarakat untuk bepergian kian meningkat seiring perkembangan pandemi yang makin kondusif. Hal tersebut tercermin dari sektor pariwisata yang menunjukkan tren positif. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat kenaikan tingkat hunian kamar hotel selama September 2022, menjadi 50,02%. Kondisi tersebut menjadi momentum bagi para pelaku industri perhotelan untuk turut kembali menggairahkan sektor wisata. 

BACA JUGA: KTT G20 Diproyeksi Berkontribusi Rp 1,7 Triliun untuk PDB

Terlebih, dalam transisi pandemi menuju pascapandemi, tren pariwisata juga akan mengalami perkembangan. Kini, trennya sedang fokus pada pariwisata berkelanjutan, kerja hybrid, dan pariwisata olahraga.

Untuk menggairahkan kembali sektor tersebut, OYO menyiapkan beberapa strategi untuk menavigasi momentum pemulihan industri pariwisata dan perhotelan pascapandemi. Hal ini sekaligus memperkuat kembali fundamental bisnis OYO di Indonesia akibat dampak pandemi.

BACA JUGA: 2 Tipe Wisatawan saat Memilih Hotel Versi RedDoorz, Apa Bedanya? 

Ankit Tandon, Global CBO & CEP SEAME of OYO menjelaskan Indonesia merupakan pasar penting bagi OYO global. Sebab, Indonesia adalah salah satu pasar yang paling matang dalam hal skala dan unit ekonomi. 

Ankit percaya Indonesia memiliki potensi dan proposisi yang unik bagi perusahaan.

“Meskipun pandemi memberikan berbagai dampak negatif, OYO Indonesia telah membuktikan pertumbuhan bisnisnya. Terdapat peningkatan permintaan pelanggan yang mencapai 110% sejak pandemi. Selain itu, OYO Indonesia telah berhasil memosisikan diri sebagai salah satu dari empat pasar prioritas utama OYO global, yakni India, Indonesia, Malaysia, dan Eropa,” kata Ankit.

Terdapat tiga strategi yang hendak dijalankan perusahaan tersebut. Pertama, memaksimalkan potensi pasar lokal. 

Minat masyarakat untuk berwisata makin meningkat seiring dengan tren pariwisata saat ini. Hal ini memberikan potensi bagi OYO untuk meningkatkan hunian dan memperluas jangkauan pasar lokal. 

Oleh sebab itu, perusahaan mendorong para mitra bisnis penginapan untuk melakukan standar pemasaran melalui berbagai saluran digital, agen perjalanan online, standardisasi fasilitas dan layanan mitra bisnis, serta memperkuat integrasi teknologi ke dalam manajemen operasional. 

Kedua, gencar berinovasi berdasarkan kebutuhan pasar. Untuk memenuhi kebutuhan pasar di masa pascapandemi, OYO menggencarkan inovasi teknologi sebagai strategi utama. 

Melalui teknologi yang imersif, perusahaan berupaya untuk memberikan pengalaman dengan memberikan nilai tambah bagi pelanggan, dari awal pemesanan kamar hingga pelanggan meninggalkan penginapan. Terakhir, memperkuat kolaborasi dengan stakeholder industri pariwisata dan perhotelan. 

Dalam rangka memulihkan kembali kedua industri tersebut, OYO tidak dapat berjalan sendirian. Perusahaan melihat kolaborasi dapat menjadi kunci utama untuk meningkatkan potensi pariwisata, khususnya pariwisata lokal.

Proses digitalisasi pariwisata lokal ini didukung oleh sistem yang akan membantu mitra bisnis penginapan di wilayah-wilayah kecil untuk mengelola bisnis mereka secara efisien melalui sistem teknologi yang OYO hadirkan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related