Pasar PC Suram, Intel Pangkas Besar-besaran Gaji Pekerja

marketeers article
Ilustrasi. (FOTO: 123rf)

Intel Corp, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk memangkas besar-besaran gaji pekerja dan para petingginya. Hal itu diumumkan sepekan setelah perusahaan mengeluarkan perkiraan penjualan yang lebih rendah dari ekspektasi.

Dilansir dari Reuters, Rabu (1/2/2023), pemangkasan gaji berkisar antara 5% dari gaji pokok untuk karyawan tingkat menengah hingga sebanyak 25% untuk Pat Gelsinger, CEO Intel. Sementara itu, gaji buruh untuk per jam tidak akan dipotong,

“Perubahan ini dirancang akan membantu mendukung investasi dan tenaga kerja secara keseluruhan,” kata Addy Bur, Juru Bicara Intel.

BACA JUGA: Intel Prediksi Bisnisnya Merugi pada Kuartal Pertama Tahun 2023

Pekan lalu, Intel melaporkan margin keuntungannya merosot karena pasar Personal Computer (PC) suram setelah tumbuh cukup cepat selama pandemi COVID-19. Gelsinger juga mengakui perusahaan tengah mengalami tekanan dan kehilangan pangsa pasar karena kompetitornya, seperti Advanced Micro Devices Inc (AMD) melaporkan penjualan kuartalan yang di atas ekspektasi Wall Street.

Sumber yang mengetahui tentang pemangkasan gaji Intel menyatakan selain penurunan 5% untuk karyawan tingkat menengah, pekerja di level Vice President (VP) juga dipotong sebanyak 10% dan level petinggi mencapai 15%. Intel turut menurunkan program penyesuaian 401(k) dari 5% menjadi 2,5% dan menangguhkan kenaikan gaji serta bonus kinerja kuartalan.

Bonus kinerja tahunan yang didasarkan pada kinerja keuangan Intel secara keseluruhan akan tetap ada. Namun, bonus tersebut telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir karena perusahaan telah kalah bersaing dengan para kompetitornya.

BACA JUGA: Intel Rencanakan PHK, Ribuan Pekerja Disebut Akan Terdampak

Sebagai informasi, Intel mencatat adanya potensi kerugian pada kuartal pertama tahun 2023. Hal itu menyusul prospek yang lebih suram di pasar Personal Computer (PC) dan melambatnya pertumbuhan divisi pusat data.

Saat ini, industri PC tengah berjuang dengan melimpahnya chip setelah permintaan barang elektronik oleh konsumen turun drastis. Di sisi lain, pelanggan di sektor bisnis waspada terhadap resesi sehingga memperlambat pengeluaran untuk pusat data.

Intel memperkirakan margin keuntungan turun lebih dalam setelah merosot 58,4% pada kuartal IV tahun 2020 menjadi 43,8% pada kuartal IV tahun 2022. Sementara itu, saham-saham microchip tercatat juga anjlok, dengan AMD turun 2,6% dan Nvidia Corp merosot 2% persen.

Pengiriman PC turun 16,5% menjadi 292,3 juta unit pada tahun 2022, berdasarkan data dari perusahaan riset IDC, sehingga membuat produsen chip mengurangi produksi dan perkiraan pendapatan. Menyusutnya permintaan PC juga menekan pasar More Personal Computing Microsoft Corp, yang mencakup Windows, pendapatan perangkat dan search sehingga terjadi penurunan 19% di segmen tersebut.

Sementara itu, pasar pusat data juga melambat setelah tumbuh dua digit karena perusahaan-perusahaan memangkas biaya untuk mengatasi perlambatan ekonomi.

Related