Pegadaian: Investasi Emas Pilihan Menguntungkan

marketeers article
Pegadaian

Investasi logam mulia atau emas masih tetap gemilang. Karenanya, PT Pegadaian (Persero) berusaha memperkuat awareness masyarakat mengenai investasi yang terbilang menjanjikan dengan imbal hasil tinggi untuk jangka waktu panjang.

Menurut Syahrul Rusli, GM Marketing & Sales Pegadaian, keuntungan berinvestasi emas salah satunya cukup tahan terhadap inflasi. Selain itu, emas menjadi komoditas yang memiliki value yang sama di seluruh dunia. Investasi ini terbilang cukup liquid sehingga sewaktu-waktu bisa dicairkan dengan nilai saat itu.

“Emas adalah investasi yang harganya cenderung naik tahun ke tahun dan kenaikannya lebih tinggi dari inflasi,” papar Syahrul di ajang Jakarta Marketing Week 2017 di Kota Kasablanka, Jakarta.

Berbagai pihak menilai, tahun ini harga emas bakal meningkat 10%-12%. Berdasarkan situs harga-emas.org, harga emas per gram di Pegadaian Rp 609.000. Artinya, harga emas bisa melonjak Rp 669.900 per gram hingga akhir tahun.

Dia menjelaskan, literasi investasi emas dilakukan Pegadaian kepada masyarakat melalui program Seminar Emas yang dihelat di 30 kota nusantara. Dalam hal ini, Pegadaian memasarkan produk terbarunya yaitu tabungan emas. Hanya membayar administrasi Rp 10 ribu, biaya materai Rp 6 ribu, dan minimal tabungan Rp 5 ribu, seseorang bisa menjadi investor emas.

“Jika harga emas Rp 500.000, dan seseorang menabung Rp 5.000, maka saldo yang dimiliki nasabah adalan 0.001 gram. Kalau nabung Rp 50.000, saldonya 0.1 gram,” paparnya.

Keuntungan lainnya, nasabah juga bisa menggadaikan emas yang telah mereka tabung di Pegadaian untuk memperoleh dana cepat.

“90% kredit yang disalurkan Pegadaian ke nasabahnya, barang jaminannya adalah emas. Jika sewaktu-waktu nasabah butuh dana, bisa gadaikan emasnya di Pegadaian,” tuturnya.

Kemudian, Pegadaian juga menggelar produk Arisan Emas. Prinsipnya sama dengan arisan pada umumnya. Akan tetapi, uang yang dikumpulkan dari arisan itu akan dibelikan emas.

Syahrul menuturkan, Pegadaian telah membeli sejumlah emas untuk kebutuhan arisan pada saat arisan dimulai. Sehingga, peserta arisan membayar uang yang sama setip bulannya meskipun harga emas terus naik.

“Cara ini menarik minat ibu-ibu untuk mengenal investasi emas dan terbiasa untuk melakukannya,” katanya.

Di level ekonomi makro, emas dianggap sebagai aset investasi yang bersifat safe haven atau aman bila dibandingkan dengan aset berisiko seperti saham.

Apalagi, ada kecenderungan investor kakap mulai mendiversifikasi portofolio sahamnya ke emas, mengingat pelaku pasar tengah berada di posisi extreme fear, menurut CNN. Ini terjadi lantaran situasi geo politik yang memanas di Semenanjung Korea.

Related