Pemilu Diyakini Tak Berpengaruh Signifikan Terhadap Industri Otomotif

marketeers article
Forwot menggelar diskusi terkait pasar otomotif. (FOTO: Marketeers/Eric)

Tahun ini menjadi tahun yang cukup menantang bagi beragam industri termasuk industri otomotif. Pasalnya, tahun ini menjadi tahun politik yang mana Indonesia tengah menggelar Pemilihan Umum (Pemilu).

Meski demikan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meyakini hal itu tak akan berpengaruh signifikan terhadap industri otomotif. Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo mengatakan keyakinan itu didasari oleh data yang telah tercatat selama ini.

“Industri otomotif Indonesia telah beberapa kali mengadapi Pemilu. Dalam data Gaikindo, hal itu terbukti tak memberikan dampak negatif yang signifikan bagi iklim dan pertumbuhan industri,” kata Kukuh Kumara dalam diskusi yang digelar oleh Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

BACA JUGA: Kampanye Pemilu Tak Berdampak ke UKM, Omzet Konveksi Turun 90%

Karenanya, Gaikindo berani untuk memperkirakan bahwa industri otomotif tahun ini akan mengalami peningkatan. Dalam diskusi dengan tema ‘Memproyeksi Pasar Otomotif 2024‘ itu, dia mengatakan, pada tahun 2022, total penjualan whole sales kendaraan di Indonesia adalah sebanyak 1.048.040 unit.

Kemudian, pada 2023, penjualan otomotif roda empat atau lebih berada pada level 1.005.802 unit. Tahun ini, diperkirakan pasar bisa tumbuh menjadi sekitar 1.100.000 unit.

“Kami berharap pemilu tak memberikan dampak negatif bagi pasar. Sejumlah pabrikan otomotif pun meyakini tahun ini akan tetap tumbuh, hal ini juga dibuktikan lewat adanya beberapa merek baru yang akan hadir di Indonesia di tahun ini,” ujarnya.

BACA JUGA: INDEF: Pemilu Tak Ganggu Tren Pariwisata Dalam Negeri Tahun 2024

Hal senada pun disampaikan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Hari Budianto, Sekretaris Umum AISI mengatakan Pemilu diharapkan tak akan berdampak pada industri sepeda motor Indonesia.

“Selama ini Pemilu juga tak pernah berdampak signifikan terhadap industri sepeda motor,” kata Hari Budianto.

Secara pasar, AISI mencatat setelah pandemi, industri sepeda motor telah mengalami peningkatan sejak 2021. Pada 2021 hingga 2023, industri sepeda motor naik 38%, 3,2% dan 19%.

Pada 2021, total penjualan berada di level sekitar 5.058.000 unit. Kemudian, pada 2022 dan 2023 penjualan berada di level 5.211.000 unit dan 6.236.000.

Menurutnya, saat ini pasar motor didominasi oleh segmen skuter matik dengan porsi sebesar 89%.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related